Manado — Santiago Scuba Diving Club melakukan latihan teknik tentang cara pertolongan korban di dalam air di Manado, pada Rabu (11/3/2020) kemarin.
Latihan ini dilakukan untuk meningkatkan teknik dan kemampuan selam yang dimiliki.
Meski telah mencatat prestasi membanggakan, yaitu pembentangan bendera Merah Putih terpanjang dan terowongan transplantasi terumbu karang terpanjang di dunia hingga meraih rekor MURI dan rekor dunia, tapi Santiago Scuba Diving Club Korem 131/Santiago lantas tidak cepat berpuas diri.
Instruktur selam yang selalu mendampingi Santiago Scuba Diving Club yang akrab disapa Coach Marthen Maruntu mengungkapkan, materi latihan yang diberikan kali ini yaitu latihan tingkat rescue.
“Ini masuk dalam tahap pendalaman untuk menjadi profesional dive, sekaligus dalam tingkatan dari Open Water Dive Advance Open Water Dive serta tingkatan Rescue Dive terlebih khusus ilmu bagaimana cara kita untuk menjadi rescuer atau penolong,” ujar Marthen.
Lanjutnya, latihan seperti ini memang sangat efektif dalam meningkatkan kemampuan selam sekaligus mempersiapkan diri untuk membantu sesama saat terjadi kecelakaan saat penyelaman atau dalam kasus lain di dalam air.
“Apabila terjadi bencana atau kecelakaan yang ada di sekitar kita, khususnya bencana kecelakaan di dalam air seperti orang tenggelam, teknik yang diajarkan dalam latihan ini dapat digunakan dan akan sangat membantu,” kata Coach Marthen.
Hadir dalam latihan tersebut, Danrem 131/Santiago, Brigjen TNI Joseph Robert Giri SIP. MSi, Kasrem 131/Santiago, Kolonel Inf Rudolf TS. Manoppo, para Kepala Seksi Korem dan seluruh personil Santiago Scuba Diving Club Korem 131/Santiago.
(***/srisurya)