Ratahan – Memasuki masa tatanan normal baru, mekanisme belajar di Kabupaten Minahasa Tenggara (Mitra) bakal menyesuaikan kondisi di suatu wilayah.
Seperti dikatakan Kepala Dinas Pendidikan Mitra, Ascke Benu, giat belajar di tengah pandemik COVID-19 yang saat ini menggunakan sistem daring, ke depan akan menyesuaikan dengan ide cemerlang dari Bupati James Sumendap, yakni akan memperhatikan wilayah yang tidak terjangkau atau tercover sistem daring.
“Ide cemerlang Bupati ini akan kami tindaklanjuti dengan surat edaran untuk setiap sekolah. Jadi wilayah yang tidak terjangkau sistem daring akan diterapkan mekanisme sistem pembelajaran langsung,” ungkap Ascke Benu.
Dijelaskannya, dalam sistem pembelajaran langsung ini, murid-murid akan dikunjungi para guru dengan tetap mengedepankan protap kesehatan, sambil membawa peralatan yang dibutuhkan, seperti papan tulis dan spidol.
Dalam pelaksanaannya, sistem pembelajaran langsung akan melakukan zonasi, di mana untuk paling banyak lima siswa akan dikumpulkan di tempat belajar yang ditentukan, seperti petunjuk dari Bupati Mitra.
Sementara bagi siswa yang masih terjangkau sistem daring tetap disarankan sistem belajar lewat daring.
Namun ditambahkannya, guna memaksimalkan pembelajaran sistem daring tersebut, pihaknya juga memberikan pembelajaran atau semacam kursus singkat bagi para guru.
“Tim kami sudah turun di sekolah-sekolah untuk mengajarkan bagaimana menggunakan aplikasi zoom. Dengan demikian mereka tidak mengalami kendala dalam pembelajaran sistem daring,” ujarnya.
(***/Jenly Wenur)