BITUNG—Gerah dengan janji-janji politik soal kelanjutan pembangunan jalan lingkar Lembeh, warga Pulau Lembeh mulai mempertanyakan kinerja 3 orang perwakilan Kota Bitung di DPRD Sulut. Buktinya, Selasa (23/8) lalu ketika salah satu anggota DPRD Sulut utusan Kota Bitung, Mixon Tilaar melakukan reses di Kelurahan Pintu Kota dan Mawali Kecamatan Lembeh Utara, warga menagih dan mempertanyakan janji soal realisasi pembangunan jalan lingkar Lembeh.
“Warga langsung menagih janji Pemprov soal kelanjutan pembangunan jalan lingkar Lembeh kepada Tilaar, bahkan warga secara terang-terangan menanyakan apa-apa yang telah dilakukan oleh perwakilan masyarakat Kota Bitung di DPRD Sulut untuk memperjungkan pembangunan jalan lingkar Lembeh,” kata Camat Lembeh Utara, Franky Ladi.
Menurut Ladi, warga sangat kecewa karena selama ini telah merelakan lahan perkebunan mereka untuk pembangunan jalan tanpa ganti rugi sepeserpun. Namun sayangnya, pembukaan lahan tidak diikuti dengan pengerasan, sehingga akses jalan yang dibuka sangta mubasir dan kini malah terbengkalai karena tidak adanya tindak lanjut dari Pemprov.
“Warga sendiri mengaku kecewa dengan Tilaar dan dua rekan lainnya yang duduk di DPRD Sulut karena dianggap tidak mampu memperjungkan jalan lingkar Lembeh untuk mendapat alokasi anggaran dalam APBD Provinsi,” katanya.
Lebih lanjut Ladi mengaku sangat paham dengan kekecawaan warganya. Karena tidak terhitung pohon kelapa yang mereka korbankan ditebang demi pembangunan jalan lingkar Lembeh. Namun sayangnya, jalan tersebut tidak dapat dimanfaatkan karena hanya bersifat jalan rintisan yang kondisinya sudah sangat memprihatinkan.
“Jelas warga kecewa karena tidak ada timbal balik dari Pemerintah Provinsi, padahal warga sudah sepakat untuk memberikan tanah mereka secara cuma-cuma untuk pembangunan jalan,” ujar Ladi. (en)
BITUNG—Gerah dengan janji-janji politik soal kelanjutan pembangunan jalan lingkar Lembeh, warga Pulau Lembeh mulai mempertanyakan kinerja 3 orang perwakilan Kota Bitung di DPRD Sulut. Buktinya, Selasa (23/8) lalu ketika salah satu anggota DPRD Sulut utusan Kota Bitung, Mixon Tilaar melakukan reses di Kelurahan Pintu Kota dan Mawali Kecamatan Lembeh Utara, warga menagih dan mempertanyakan janji soal realisasi pembangunan jalan lingkar Lembeh.
“Warga langsung menagih janji Pemprov soal kelanjutan pembangunan jalan lingkar Lembeh kepada Tilaar, bahkan warga secara terang-terangan menanyakan apa-apa yang telah dilakukan oleh perwakilan masyarakat Kota Bitung di DPRD Sulut untuk memperjungkan pembangunan jalan lingkar Lembeh,” kata Camat Lembeh Utara, Franky Ladi.
Menurut Ladi, warga sangat kecewa karena selama ini telah merelakan lahan perkebunan mereka untuk pembangunan jalan tanpa ganti rugi sepeserpun. Namun sayangnya, pembukaan lahan tidak diikuti dengan pengerasan, sehingga akses jalan yang dibuka sangta mubasir dan kini malah terbengkalai karena tidak adanya tindak lanjut dari Pemprov.
“Warga sendiri mengaku kecewa dengan Tilaar dan dua rekan lainnya yang duduk di DPRD Sulut karena dianggap tidak mampu memperjungkan jalan lingkar Lembeh untuk mendapat alokasi anggaran dalam APBD Provinsi,” katanya.
Lebih lanjut Ladi mengaku sangat paham dengan kekecawaan warganya. Karena tidak terhitung pohon kelapa yang mereka korbankan ditebang demi pembangunan jalan lingkar Lembeh. Namun sayangnya, jalan tersebut tidak dapat dimanfaatkan karena hanya bersifat jalan rintisan yang kondisinya sudah sangat memprihatinkan.
“Jelas warga kecewa karena tidak ada timbal balik dari Pemerintah Provinsi, padahal warga sudah sepakat untuk memberikan tanah mereka secara cuma-cuma untuk pembangunan jalan,” ujar Ladi. (en)