Minsel – Tetty Paruntu: Come and visit the best place for agriculture tourism Modoinding, South of Minahasa, North Celebes, Indonesia. There is also a nice beautiful lake…. It is a place for you to come.
Sejak awal terpikir mencalonkan diri sebagai bupati, Christiany Eugenia Tetty Paruntu sudah menyadari, bahwa pariwisata seharusnya menjadi sektor andalan bagi percepatan pembangunan di Minahasa Selatan (Minsel). Seharusnya pula, sektor pariwisata ini memberikan kontribusi yang sangat besar bagi pertumbuhan ekonomi, transformasi masyarakat, dan tentu saja kemajuan masyarakat Minsel secara keseluruhan. Sayangnya, faktor pengelolaan dan promosi wisata Minsel belum menunjukkan hasil yang optimal.
“Sebagai pengusaha, saya melihat pariwisata Minsel itu bak mutiara dalam lumpur. Kita punya potensi agrowisata di Modoinding, wisata religi Bukit Doa di Pinaling, wisata tebing Batu Dinding dan wisata bahari di Amurang, dan wisata air terjun Popontolen di Tumpaan. Kita juga punya wisata sejarah Benteng Portugis, wisata budaya seperti Musik Bambu dan Kolintang, atau wisata kuliner yang begitu kaya. Itu semua bisa menjadi sektor andalan dan unggulan kalau dikelola secara terintegrasi dan sistematis,” komentar Tetty Paruntu yang maju di pilkada berpasangan dengan Sonny Frans Tandayu (PANTAS).
Selain soal potensi loksasi-lokasi wisata yang menjanjikan tersebut, Tetty Paruntu juga merujuk pada posisi geografis Minsel yang sangat strategis karena berada di jalur lintas darat Trans-Sulawesi. Sejalan dengan tingkat pertumbuhan ekonomi Sulut yang di atas rata-rata pertumbuhan nasional (8,5%), jalur lintas darat Trans-Sulawesi ini semestinya juga memberikan benefit tersendiri bagi pariwisata Minsel. Minsel menjadi tempat persinggahan modal, barang, jasa, perdagangan, termasuk pariwisata yang prospektif. Memang disadari, posisi strategis itu masih harus ditopang dengan berbagai faktor penunjang agar akselerasi pembangunan pariwisata Minsel dapat melaju sesuai harapan.
Melihat begitu kayanya potensi wisata di Minsel, Tetty mengaku sangat terinspirasi pada kemajuan dan keberhasilan pariwisata agribisnis di Thailand serta wisata religi di Lourdes, Perancis. Thailand berhasil dengan wisata agribisnis karena pengelolaan wisatanya yang sangat terintegrasi dan sistematis. Keunggulan produk-produk pertanian dan perkebunan asal Thailand terkenal di seantero Asia, bahkan dunia. Sementara, pengelolaan wisata alam, budaya, sejarah, dan kuliner juga sangat maju. Pemerintah Thailand dan masyarakatnya sangat sadar akan potensi wisata tersebut sehingga mereka mampu bahu-membahu membangun perekonomian berbasiskan potensi wisata.
Sementara, Kota Lourdes adalah sebuah tempat suci yang terletak di pegunungan Pyrenees, Perancis, tempat berziarah umat kristiani dari seluruh penjuru dunia. Lourdes merupakan lokasi tujuan wisata religi yang berhasil memadukan faktor arsitektur, sejarah, tradisi, dan legenda sekaligus dalam satu kemasan. Di kota ini bangunan-bangunan indah, megah, dan bersejarah menjadi daya tarik yang tiada habisnya bagi kedatangan para wisatawan. Tak heran bila setiap tahunnya, lima hingga enam juta orang dari berbagai bangsa dan negara datang berwisata, berziarah, dan berdoa di sana.
“Mimpi saya, paling tidak wisata di Minsel bisa berkembang pesat seperti agriculture tourism di Thailand. Sedang wisata religinya saya ingin Minsel bisa seperti Lourdes. Dalam konsep saya, semua potensi wisata di Minsel, baik itu wisata alam, budaya, bahari, agribisnis, religi, semuanya akan di-combine menjadi intergated tourism. Dan, kita akan lakukan promosi-promosi pariwisata yang lebih kreatif dan inovatif dengan memanfaatkan berbagai sarana teknologi maju yang ada,” jelas Tetty Paruntu, sembari menyatakan tim suksesnya telah mengembangkan konsep-konsep percepatan pembangunan pariwisata Minsel.