
Manado, BeritaManado.com — Berbagai stimulus kebijakan Gubernur Sulut Olly Dondokambey dalam peningkatan perekonomian warganya dari sektor peningkatan UMKM-IKM terus dijabarkan Staf Khusu Gubernur bidang UMKM-IKM Firasat Mokodompit.
Hal tersebut dibuktikan dengan sudah dilakukannya kunjungan ke 100 titik pelaku UMKM-IKM yang tersebar di 6 kabupaten/kota yang ada di Sulut.
Diakui Firasat Mokodompit, angka tersebut masih jauh dari jumlah pelaku UMKM-IKM yang ada di Sulut.
“Data Dinas Koperasi, UMKM di Sulut ada sekitaran 381 ribu pelaku yang tersebar di 15 kabupaten/kota yang terdiri dari 400 koperasi, 80-an RAT dan 30-an yang aktif. Makanya ini menjadi pekerjaan rumah bagi kami bersama stakeholder untuk terus melakukan pembinaan. Untuk mencapai 1000 langkah harus dari 1 langkah dulu,” tegas Mokodompit.
Ditambahkannya, keaktifan pihaknya dalam melakukan kunjungan ke sejumlah titik pelaku UMKM-IKM di Sulut didasari dari niat baik penggerak ekonomi Sulut dari sektor tersebut.
“Program ODSK SAPA UMKM IKM SULUT MAJU melakukan penetrasi mendorong pelaku usaha bergerak berbenah untuk memajukan produknya agar naik kelas atau Go Sulut. Instansi tekhnis terus melakukan pelatihan, workshop dan diklat untuk meningkatkan kompetensi pelaku usaha. Namun program pendampingan perlu terus diupayakan kedepan,” ujarnya.
Dirinyapun berharap, pihak Pemkab dan Pemkot yang ada di Sulut untuk bisa bersinergi menjalankan program Pemprov Sulut ini.

“Gubernur Olly Dondokambey dalam berbagai kesempatan juga mendorong agar UMKM-IKM Sulut naik kelas. Namun tentu semua harus dilakukan dengan upaya penetrasi kebijakan percepatan ekonomi sulut.
KEK Pariwisata Likupang adalah pasar potensial, manfaatkan seoptimal mungkin dan peran Pemkab serta Pemko harus bersinergi untuk persiapkan galeri khas daerah masing-masing di Likupang untuk menampung produk UMKM-IKM masing masing daerah,” tuturnya.
Diketahui, titik ke 100 kunjungan pembinaan stafsus dilakukan di Desa Ambang II, Desa Nonapan II, Nonapan Baru, Nonapan I.
Dalam kunjungan tersebut, Mokodompit menyampaikan agar pelaku UMKM-IKM agar bergerak dan berbenah.
“Karena dari situlah bisa diidentifikasi masalah mendasar pelaku usaha yakni perizinan, packaging (kemasan), pemasaran, rumah produksi, pocessing, permodalan serta lndampingan,” tutupnya.
(AnggawiryaMega)