Manado – Bertaburannya spanduk-spanduk atau baliho ucapan selamat Paskah di kota Manad0, sontak sejenak Manado seperti kota yang tak beraturan karena dipenuh spanduk-spanduk.
Hal ini menuai kritik dari Taufik Tumbelaka selaku pengamat sosial kemasyarakatan sulawesi Utara. Tumbelaka kepada beritamanado mempertanyakan izin-izin dari setiap spanduk yang bertaburan di kota Manado ini.
“Seharusnya setiap orang memahami mekanismenya, jika menaruh atau mengantungkan spanduk ucapan apapun harus mengantongi ijin, minimal dari dinas tatakota,” papar Tumbelaka.
Lebih lanjut Tumbelaka menambahkan bahwa Manado kan katanya kota Model Ekowisata.
“Kan katanya Manado adalah kota model Ekowisata, yang nantinya menarik para wisatawan. Bukanya mempertontonkan kesemerawutan tentang hal-hal seperti itu,” lanjut Tumbelaka.
“Intinya ada kesadaran diri dari setiap instansi, organisasi, kelompok, atau perorangan yang hendak mengucapkan apapun lewat media spanduk atau baliho,” tutup Tumbelaka.(gn)