Manado, BeritaManado.com — Dalam rangka mencegah penyebaran Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) di Indonesia maupun Sulawesi Utara (Sulut), pemerintah mengeluarkan kebijakan untuk semua instansi pendidikan melakukan proses belajar mengajar secara online.
Sistem yang diterapkan ini menjadi topik yang ramai dibicarakan oleh kalangan aktivis pemuda maupun mahasiswa dan mahasiswi.
Saat diwawancarai BeritaManado.com melalui via pesan whatsapp, salah satu mahasiswi Fakultas Hukum Universitas Sam Ratulangi (FH Unsrat) Manado, Gloria Pandeiroot memberikan pandangannya terkait sistem belajar secara online yang sekarang sedang diterapkan.
“Mengenai kuliah online yang sudah dijalankan selama kurang lebih tiga minggu ini, menurut saya tergantung dari dosen ingin memberikan kuliah online seperti apa, sejauh ini dosen-dosen pengajar mata kuliah yang saya kontrak memberikan materi lewat beberapa aplikasi yaitu live di youtube, whatsapp, dan google classroom,” kata Gloria Pandeiroot.
Untuk efektif dan tidaknya, lanjut Gloria Pandeiroot mengatakan sebenarnya tergantung dari tenaga pendidik dengan ditunjang oleh para peserta didik.
“Sejauh ini, yang saya rasakan ada beberapa dosen sangat baik dalam memberikan perkuliahan, karena tidak selamanya hanya memberikan tugas kepada peserta didik, sebab seringkali ada dosen yang hanya memberikan materi tanpa memberikan tugas juga membuka ruangan untuk bertanya atau berdiskusi,” ungkap Gloria Pandeiroot.
Namun, Gloria menambahkan sangat menyangkan tidak semua tenaga pendidik seperti itu, karena ada beberapa mata kuliah yang ia kontrak sejauh ini hanya memberikan tugas dan ada juga yang sama sekali tidak memberikan materi.
“Sebenarnya yang paling pokok adalah materi karena berbeda ketika dosen memberikan materi atau pemahaman dengan mahasiswa yang hanya belajar sendiri dikarenakan tidak semua mahasiswa memahami sistem kuliah online,” ujarnya.
Lebih lanjut, Gloria menuturkan secara pribadi dirinya telah melakukan survei dan bertanya kepada beberapa teman terkait kuliah online.
“Setelah melakukan survei dan bertanya, saya merangkum ada beberapa hal yang seringkali menjadi kendala kurang efektifnya sistem kuliah online yakni ketidakcakapan dosen dalam menggunakan media atau aplikasi online, mengenai kuota internet dan jaringan yang seringkali kurang baik,” ucap mahasiswi semester enam ini.
Diberitakan sebelumnya, salah satu Aktivis Pemudah, Dereifel Amihi SAP mengatakan terkait dengan kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah merespon pencegahan wabah Covid-19, mengajarkan peserta didik terutama mahasiswa untuk belajar menggunakan internet atau kulia secara online seakan lebih mempersulit peserta didik.
“Proses belajar mengajar secara online dinilai seakan lebih mempersulit peserta didik terutama mahasiswa, karena setiap proses belajar mengajar diberikan oleh dosen harus sesuai jalur metode yang diinginkan oleh dosen bersangkutan,” kata Dereifel Amihi.
(Rei Rumlus)