
Bitung – Kampanye penyalamatan satwa edemik yang hidup di Hutan Tangkoko dan Gunung Dua Sudara patut didukung serta diapresiasi.
Namun upaya itu kata salah satu pemerhati lingkungan Kota Bitung, Wesly Tamasiro tak diimbangi dengan langkah nyata kampanye penyelamatan lingkungan.
“Kegiatan yang mengarah ke pengrusakan lingkungan terus terjadi di depan mata kita, tapi sampai saat ini tak ada langkah nyata dari Pemkot untuk bertindak tegas menyelamatkan lingkungan,” kata Wesly, Senin (05/06/2017).
Wesly mencontohkan, aktifitas galian C illegal hingga kini masih terus berlanjut tanpa ada upaya Pemkot menindak dan hanya berkilah itu domain Pemerintah Provinsi Sulut.
“Belum lagi aktifitas reklamasi di wilayah Wangurer yang diduga tak memiliki izin ligkungan tapi hanya didiamkan,” katanya.
Tak hanya itu, menurut dia, contoh nyata lagi adalah aksi penebangan pohon perindang yang makin merajalele tapi tak ditindak.
“Jadi bicara penyelamatan satwa tak bisa dipisahkan dengan upaya pelestarian lingkungan, karena tanpa berupaya melestarikan keduanya hanyalah lips service belaka,” katanya.
Ia berharap, Pemkot betul-betul menunjukkan tindakan nyata dalam penyelamatan lingkungan dan satwa serta harus kontinyu, bukan hanya sesaat.
“Aturan sudah ada, tinggal apakah Pemkot betul-betul ada komitmen untuk betul-betul peduli lingkungan,” katanya.(abinenobm)