Bitung, Beritamanado.com – Wajah Atika Hasan berseri-seri saat duduk mengantri menunggu giliran pembagian paket bantuan dari Wakil Ketua TP PKK Kota Bitung, Ny Rita Mantiri Tangkudung dan Ny Ellen Sondakh, Selasa (21/07/2020).
Atika masuk dalam daftar penerima bantuan bersama ratusan anggota Ikatan Waria Kota Bitung (IWABI) dan pemilik salon terdampak covid-19 yang diserahkan secara simbolis oleh Rita serta Ellen.
Paket bantuan berisi beras 5 kg, minyak goreng, telur, mie instan, teh celup, gula dan masker adalah bantuan pribadi Keluarga Mantiri Tangkudung dan Keluarga Honandar Sondakh.
“Sangat bersyukur di tengah pademi covid-19 masih ada yang perhatian kepada kami pemilik usaha salon. Kami sangat berterimakasih dengan perhatian seperti ini,” kata Atika.
Kepada sejumlah Wartawan, Atika bercerita bagaimana dampak covid-19 terhadap usahanya harus tutup tiga bulan hingga harus merumahkan tiga orang waria yang dipekerjakan.
Alasannya, dirinya tidak mampu lagi untuk mengganji ketiga karyawannya itu karena pemasukan salon anjlok akibat sepi pengunjung.
“Sebelum covid-19, pemasukan setiap hari rata-rata Rp5 juta namun setelah covid, untuk mencari pemasukan Rp100 ribu hingga Rp300 ribu setiap hari sangat sulit,” katanya.
Iapun kini mengaku mulai kembali membuka salonnya yang terletak di perempatan Pateten, namun pengunjung masih sepi.
“Kalaupun ada pelanggan hanya satu dua orang saja. Malah kadang-kadang tidak ada,” katanya.
Ditanya soal new normal, Atika mengaku sangat mendukung, walaupun pada kenyataannya tidak akan seperti dulu lagi bisa meraup omset setiap hari sebesar Rp5 juta per hari.
“Kalau mendapatkan omset seperti dulu tidak mungkin, karena saat ini saja untuk paket rias pengantin hanya dihargai Rp2.500 ribu dari harga sebelumnya sebesar Rp25 juta per paket,” kata dia.
Perempuan berkerudung ini mengaku tempat usahanya selama pademi covid-19 belum pernah tersentuh bantuan dari pemerintah selain bantuan paket bahan makanan sebagai warga.
Padahal dirinya mengaku kerap melihat di TV pemerintah daerah lain membantu para pelaku UKM seperti salon yang digulutinya selama pademi covid-19.
“Untuk usaha salon belum ada dan baru kali ini dapat bantuan sebagai pemilik salon,” katanya.
(abinenobm)