Minsel, BeritaManado.com – Gencarnya Pemerintah Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel) melakukan terobosan dibidang pertanian, kini ad hal yang baru dilakukan para petani Desa Tomposo Baru Satu, Kecamatan Tompaso Baru.
Nilam (Pogostemon cablin Benth.) adalah suatu semak tropis penghasil sejenis minyak atsiri yang dinamakan sama (minyak nilam), membuat para petani di Desa tersebut sangat semangat dan serius untuk membudidayakannya.
Selain budidaya Nilam juga terbilang mudah dan murah karena tak memerlukan banyak perlakukan khusus, tanaman ini mudah tumbuh dalam berbagai kondisi tanah, bahkan di lahan kritis sekalipun.
Hal itu juga dikatakan salah satu petani asal Desa Tompaso Baru Satu Youke Tambuwun yang sekarang ini sementara menanam 100.000 pohon Nilam dengan luas lahan sekitar 6 hektar.
“Tanaman ini umum dimanfaatkan bagian daunnya untuk diekstraksi minyaknya dan diolah menjadi parfum, bahan dupa, minyak atsiri, antiserangga dan digunakan pada industri kosmetik. Dalam perdagangan internasional, minyak nilam dikenal sebagai minyak yang harganya menjanjikan,” tutur Youke Tambuwun.
Ia juga menjelaskan untuk jarak tanaman Nilam yang ideal adalah 80cm kali 60cm sehingga dalam 1 hektar lahan bisa terisi 20.000 pohon.
“Saya mulai tanam Nilam dari bulan januari sampai sekarang. Saya tertarik dengan tanaman ini karena saya suda melihat hasilnya menjanjikan apalagi saya sudah ada penyulingan sendiri. Jangka waktu panen 6 bulan. Setelah panen dijemur selama 10 jam tapi ada jeda dan selanjutkan dilakukan penyulingan dengan menggunakan kayu bakar. Ada banyak cara untuk pengeringan,” jelas Youke.
ujar Youke.
Selain Nilam, ia juga menanam pohon yang jarang ditanam petani umumnya, yakni Sereh Wangi, yang sudah mendapat hasil 1 kali panen.
“Mungkin saya satu-satunya yang menanam sereh wangi. Saya tanam awal itu dari bulan Agustus tahun 2020 terhitung 9 bulan dan untuk panen selanjutnya tinggal 3 bulan. Saya tanam sebanyak 7 hektar. Proses pengolahan atau penyulingan setelah panen sama seperti tanaman Nilam yang menghasilkan minyak,” jelasnya.
(Ronald Kalalo)