Manado – Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Provinsi Sulawesi Utara, Parlindungan Tampubolon, mengatakan, akan mengatur jadwal pelayaran menuju ke pulau-pulau terluar.”Hal ini sudah disampaikan pihak kecamatan kepada kami pada kunjungan di Pulau Marore, Kabupaten Sangihe belum lama ini,” kata Tampubolo, Rabu (27/6).
Ia mengatakan,untuk pelayaran menuju pulau terluar seperti Pulau Marore, dan Miangas serta beberapa pulau terluar lainnya masih dilayani empat kapal. Namun menurut dia jadwal pelayaran empat kapal ini hampir bersamaan sehingga menyebabkan kekosongan jadwal pelayaran sekitar dua pekan. “Ini yang akan kami atur. Minimal sepekan sekali ada kapal yang singgah di dermaga masing-masing pulau terluar tersebut,” kata dia.
Dia menambahkan semakin banyak durasi pelayaran akan menggerakkan ekonomi warga kepulauan, apalagi rata-rata hasil produksi warga setempat adalah kopra serta hasil pertanian lainnya seperti pala dan cengkih yang butuh transportasi untuk pemasaran. “Semakin banyak hasil pertanian yang didistribusikan ke pasar melalui kapal akan semakin cepat pergerakan ekonomi warga di sana. Dengan sendirinya tingkat perekonomian warga semakin meningkat,” ungkapnya.
Karena itu Tampubolon mengatakan pekan depan operator-operator kapal akan dipanggil untuk membicarakan pengaturan kembali jadwal pelayaran menuju ke pulau terluar. “Memang harus diatur sehingga warga tidak menunggu lama melakukan perjalanan serta kepentingan-kepentingan lainnya di luar pulau,” katanya.(dan)
Manado – Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Provinsi Sulawesi Utara, Parlindungan Tampubolon, mengatakan, akan mengatur jadwal pelayaran menuju ke pulau-pulau terluar.”Hal ini sudah disampaikan pihak kecamatan kepada kami pada kunjungan di Pulau Marore, Kabupaten Sangihe belum lama ini,” kata Tampubolo, Rabu (27/6).
Ia mengatakan,untuk pelayaran menuju pulau terluar seperti Pulau Marore, dan Miangas serta beberapa pulau terluar lainnya masih dilayani empat kapal. Namun menurut dia jadwal pelayaran empat kapal ini hampir bersamaan sehingga menyebabkan kekosongan jadwal pelayaran sekitar dua pekan. “Ini yang akan kami atur. Minimal sepekan sekali ada kapal yang singgah di dermaga masing-masing pulau terluar tersebut,” kata dia.
Dia menambahkan semakin banyak durasi pelayaran akan menggerakkan ekonomi warga kepulauan, apalagi rata-rata hasil produksi warga setempat adalah kopra serta hasil pertanian lainnya seperti pala dan cengkih yang butuh transportasi untuk pemasaran. “Semakin banyak hasil pertanian yang didistribusikan ke pasar melalui kapal akan semakin cepat pergerakan ekonomi warga di sana. Dengan sendirinya tingkat perekonomian warga semakin meningkat,” ungkapnya.
Karena itu Tampubolon mengatakan pekan depan operator-operator kapal akan dipanggil untuk membicarakan pengaturan kembali jadwal pelayaran menuju ke pulau terluar. “Memang harus diatur sehingga warga tidak menunggu lama melakukan perjalanan serta kepentingan-kepentingan lainnya di luar pulau,” katanya.(dan)