Bitung—Fasilitas pasar modern yang dibangun Pemkot Bitung 2010 silam kini nasibnya terbengkalai karena tidak difungsikan. Salah satunya pasar modern di Kelurahan Kumersot Kecamatan Ranowulu yang kini menjadi “Pasar Hantu” karena tidak digunakan dan hanya dibiarkan begitu saja.
Padahal dari informasi, anggaran untuk membangun sejumlah pasar modern ini tidak sedikit. Tapi sayang usai diresmikan oleh Walikota Bitung, Hanny Sondakh pasar ini hanya digunakan dalam beberapa bulan, kemudian ditinggalkan hingga kondisinya memprihatinkan.
Menurut pengakuan sejumlah warga Kumersot, kehadiran pasar modern tersebut disambut dengan baik. Karena sedikit meringankan warga untuk membeli kebutuhan sehari-hari yang harus menempuh perjalanan ke Pasar Girian.
“Tapi sayang aktivitas pasar hanya dalam beberapa bulan, setelah itu tidak ada lagi yang berjualan hingga kini,” kata salah satu warga Kumersot, Nining.
Nining sendiri mengaku, bukan hanya warga Kumersot yang terbantu dengan Pasar Modern tersebut, namun warga dari Klabat, Karondoran dan Appela. Sebab warga dari dari Klabat, Karondoran dan Appela menurutnya lebih memilih berbelanja di pasar tersebut daripada harus jauh-jauh ke Pasar Girian.
“Padahal pasar yang dikola oleh koperasi Maesaan dibangun karena lokasinya yang sangat starategis dan itu memang betul karena banyak kelurahan lain yang datang berbelanja ketika pasar masih beroperasi,” katanya.
Sementara itu, Kadis Pasar Kota Bitung, Arnold Karamoy mengatakan, bukan pihaknya yang mengelola pasar tersebut, tapi Dinas Koperasi. Dan ia mempersilakan untuk menanyakan langsung soal pengoperasian pasar modern yang ada di Kota Bitung.
“Itu Dinas Koperasi yang mengelola, bukan kami. Karena dari awal, mulai dari pembangunan hingga pengoperasian itu sudah ditangani Dinas Koperasi,” kata Karamoy.
Karamoy sendiri mengaku, pihaknya siap jika nantinya sejumlah pasar modern yang ada di Kota Bitung diserahkan untuk dikelola. “Kalau memang mau diserahkan untuk kita kelola, kami siap dan tunggu,” katanya.(en)