Amurang – Anggota DPRD Minahasa Selatan, Jones Kaseger,SE menjelaskan hasil resesnya. Khusus Daerah Pemilihan (Dapil 1) hasilnya, menyebut warga Modoinding minta supaya pemerintah Kabupaten Minsel memperhatikannya. Lebih khusus Dinas Pekerjaan Umum. Maksudnya, Dinas PU tidak pandang bulu dalam mengalokasikan dana proyek di Dapil 1 (Modoinding, Tompasobaru, Maesaan dan Ranoyapo).
Pasalnya menurut Kaseger, pengalokasian dana pusat guna pembangunan fisik di Kecamatan Tompasobaru dan sekitarnya tahun 2011 lalu menyentuh angka Rp 6 miliar rupiah. Sedangkan di Modoinding, proyek yang masuk kebanyakan berstatus Penunjukan Langsung (PL).
“ Warga mengeluh, sebab pembangunan selama 3 tahun terakhir ini, justru sangat minim. Kecamatan Modoinding sangat minim, sebab bila dibandingkan dengan kecamatan lainnya seperti kecamatan Tompasobaru, justru sangat mencolok perbedaannya,’’ kata Kaseger.
Kaseger juga menilai, tahun 2011 lalu Tompasobaru mendapat 6 miliar. Dan tahun 2012 lagi-lagi Tompasobaru juga mendapat alokasi 2 miliar rupiah. Nah berdasarkan hal ini, kenapa tidak ada pemerataan,” ujar Kaseger dengan nada keras.
Tak hanya itu lanjut dia, warga Modoinding juga meminta peningkatan tunjangan perangkat desa. Sebab kata dia berkaca dari salah satu kecamatan di Kabupaten Bolaang Mongondow Timur yang berbatasan dengan Modoinding. Tunjangan perangkat desa saja mencapai 1 juta rupiah per bulan. Kalau bisa itu disamakan saja.
“ Menanggapi itu, saya sampaikan kepada masyarakat bahwa sesungguhnya Pemkab Minsel tahun 2012 ini, masih diperhadapkan dengan penyelesaian hutang ke pihak ketiga. Jadi dimohon bersabar,” ujar dia.
Senada kata Ketua Komisi lll Drs Roby Sangkoy, MPd usai reses Dapil 4. Kebanyakan masyarakat meminta tunjangan perangkat desa dinaikkan. Terus pelayanan kesehatan masyarakat Dapil 4 harus pula ditingkatkan. ‘’Harus ada pemerataan, berarti Minsel terkebelakang. Dapat dibayangkan, khusus ADD di seluruh Indonesia, Minsel lebih dulu diterapkan. Kenapa, tunjangan perangkat desa paling kecil di seluruh Indonesia,’’ sebut Sangkoy.
Tak mau kalah Tommy Ampow, Fraksi Demokrat Dapil III saat jaring aspirasi di masyarakat. ‘’Bahwa sebagian besar sekolah di Dapil lll masih minim guru bahasa inggris. Tak hanya SMP dan SMA, namun semua sekolah di Dapil lll sangat membutuhkannya,’’ ungkap Ampow. (and)