TONDANO – Potensi ikan betutu (marbel goby) yang merupakan ikan khas Danau Tondano di Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara hingga kini belum dimanfaatkan secara optimal, padahal ikan tersebut sangat diminati di beberapa negara Asia seperti Taiwan, Hongkong dan Malaysia.
“Permintaan ikan betutu tinggi dengan harga cenderung naik, bahkan saat ini mencapai Rp300 ribu per kilogram (Kg), tetapi karena produksi kurang sehingga tidak mampu penuhi kebutuhan pasar,” kata Max Korengkeng, salah satu pembudidaya sekaligus pengekspor ikan betutu Kabupaten Minahasa, di Manado, Senin.
Max mengatakan, salah satu kesulitan membudidayakan ikan betutu, karena ternyata tidak bisa hidup disembarang tempat.
“Kita pernah mencoba membudidayakan di kolam air, tetapi ternyata tidak berkembang biak bahkan boleh dikata gagal sama sekali,” kata Max.
Sedangkan Danau Tondano, yang merupakan area hidupnya ikan air tawar ini, populasinya semakin berkurang, karena ikan ini menjadi bahan makanan ikan jenis lainnya.
Terhadap permasalahan ikan betutu, maka Max meminta pemerintah daerah baik provinsi maupun Kabupaten Minahasa perlu melakukan upaya pengembangbiakan ikan air tawar termahal ini.
“Perlu dilakukan penelitian lebih mendalam terhadap keberadaan ikan ini serta dicarikan jalan keluar budidaya sehingga produksinya meningkat dan dijadikan peluang peningkatan kesejahteraan petani,” kata Max.
Sudah saatnya dilakukan penelitian secara lebih ilmiah terhadap ikan betutu, agar ke depan kehadirannya dapat makin memperkaya produksi ikan air tawar sebagaimana sasaran pemerintah daerah mengembangkan produksi ikan budidaya.(jor)