Manado, BeritaManado.com – Indikator Politik Indonesia merilis hasil survei terkait Politik Dinasti jelang pemilihan presiden (Pilpres) 2024.
Sebanyak 52,6 persen responden beranggapan kalau Politik Dinasti tidak menjadi persoalan.
“Politik Dinasti tidak menjadi persoalan selama melalui proses Pemilu secara langsung oleh rakyat,” kata Burhanuddin Muhtadi, peneliti utama Indikator Politik Indonesia dalam rilis Survei ‘Efek Gibran dan Dinamika Elektoral Terkini’ secara virtual, Minggu (12/11/2023).
“Yang menganggap persoalan 36 persen,” ujar dia.
Efeknya, menurut Burhanuddin, pemilih yang mengkhawatirkan adanya Politik Dinasti di Indonesia, cenderung memilih Anies Baswedan.
“Tapi kalau menganggap Politik Dinasti itu biasa saja atau tidak mengkhawatirkan, cenderung memilih Prabowo Subianto,” terangnya.
Ia pun menilai, posisi Ganjar Pranowo-Mahfud MD tersebut terjepit diantara dua narasi besar.
“Jadi, narasi ini jadi konsen utama tim Ganjar, tapi secara elektoral yang mengambil keuntungan Anies, kalau misalnya semakin banyak warga yang menganggap Politik Dinasti mengkhawatirkan,” ucap Burhanuddin.
“Kalau misalnya mereka menganggap bahwa Politik Dinasti itu menghambat demokrasi, pilihan terhadap Anies itu jauh lebih tinggi jika dibandingkan Politik Dinasti itu tidak menjadi persoalan,” kata dia.
Sebaliknya, mereka yang menganggap Politik Dinasti tidak menjadi persoalan cenderung memilih Prabowo Subianto.
“Dan dalam keadaan tertentu memilih juga Ganjar Pranowo,” ucap dia.
Survei Indikator Politik Indonesia
Survei Indikator ini dilakukan setelah pendaftaran calon presiden dan calon wakil presiden Republik Indonesia, yakni pada 27 Oktober-1 November 2023.
Populasi survei ini adalah seluruh warga negara Indonesia yang punya hak pilih dalam pemilinan umum, yakni mereka yang sudah berumur 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan.
Responden terpilih dalam survei ini sebanyak 1.220 orang dari seluruh Provinsi, yang terdistribusi secara proporsional dan diwawancarai lewat tatap muka oleh pewawancara yang telah dilatih.
Survei ini memiliki toleransi kesalahan (margin of error–MoE) sekitar +2.9% pada tingkat kepercayaan 95%.
TamuraWatung