Johanis Pilat
Sangihe, BeritaManado.com-Beberapa minggu terakhir ini suplay Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis minyak tanah (MT) di Kabupaten Kepulan Sangihe mengalami keterlambatan disetiap pangkalan minyak tanah yang tersebar ditiap Kecamatan se Sangihd. Hal ini disebabkan mutu dari minyak tanah berkurang.
Terkait dengan ini pihak Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kepulauan Sangihe menanggapi ketersedian dari minyak tanah. Apalgi sejumlah masyarakat dibeberapa wilayah sangat bergantung pada minyak tanah, begitu juga masyarakat mengeluhkan suplay minyak tanah selang beberapa minggu ini mengalami keterlambatan.
Hal ini dibenarkan Kepala Bagian (Kabag) Ekonomi Sekretariat Daerah Kabupaten (Setdakab) Sangihe Johanis Pilat kepada sejumlah wartawan, Selasa (12/3/2018) diruang kerjanya.
Dikatakanya, tadi sudah dilaksanakan rapat dengan stekholder, terkait keterlambatan penyuplaian minyak tanah ke beberapa wilayah. Sehingga pihak pendistribusian dalam hal ini Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Tahuna akan segera mendistribusikan.
“Kami sudah melaksanakan rapat dengan pihak Pertamina, dan kepolisian, dalam rapat tersebut pihak Pertamina menjelaskan, terlambatnya penyuplaian minyak tanah ini karena terjadi masalah pada pipa penyalur ke terminal BBM. Jadi, sekarang sementara berlangsung proses penyuplaian ke mobil tanki dan akan diantar ke pangkalan ditiap wilayah,” kata Pilat.
Ditanya soal tercampurnya bensin ke minyak tanah terkait isu yang beredar dikalangan masyarakat. Pilat menjelaskan, memang ada info soal mutu dari minyak tanah itu tidak bagus. Tetapi soal tercampurnya dengan bensin itu belum ada informasi yang pasti.
“Memang pada saat pertemuan kepala TBBM membenarkan adanya minyak tanah yang tercampur atau tidak layak digunakan. Tetapi tidak dijelaskanya kalau tercampur itu bensi ataupun solar,” bebernya.
Sementara itu salah satu masyarakat Allen Polohindang menyesalkan soal keterlambatan penyuplaian minyak tanah. Seakan-akan menurut Dia, pihak pertamina dinilai lambat untuk mengatasi permasalahan seperti ini.
“Padahal ini kan menjadi tugas dan tanggung jawab dari pihak pertamina, kalaupun memang ada kesalahan pihak pertamina dapat mengumumkan ke media elektronik atau radio. Agar jangan sampai masyarakat menilai pertamina itu kuranga baik,” semburnya.
Sementara itu kepala TBBM Tahuna Ambotang ketika hendak ingin ditemui wartawan tidak berada ditempat tugasnya.
(Christian Abdul)