Amurang–Kabupaten Minahasa Selatan diliputi dengan berbagai macam sungai. Sayangnya, sungai-sungai tersebut tak dipelihara dengan baik. Bahkan, warga sendiri dengan lancar membuang sampah sembarangan.
Dari amatan media ini, sebagai contoh Daerah Aliran Sungai (DAS) Ranowangko terlihat dipenuhi sampah. Bahkan, tak tanggung-tanggung warga membuang sampah sembaranngan. Akibatnya, Teluk Amurang menjadi pemandangan dengan sampah.
‘’Ini yang harus kita lakukan. Kalau hanya setiap ada moment SKPD atau instansi lain melaksanakan bakti sosial (Bakso) di sungai-sungai atau pantai. Tetapi, kenapa justru instansi terkait sendiri tutup mata soal keindahan sungai,’’ tanya Jan Selang, warga Amurang.
Selain sungai Ranowangko sendiri, sampah juga banyak di sungai Ranoyapo. Dapat dibayangkan lagi, sungai Ranoyapo yang katanya terpanjang di Sulawesi Utara tersebut harusnya dipelihara dengan baik.
‘’Namun demikian, hal diatas tak bisa ditindaklanjuti. Kemudian, siapa yang bertanggungjawab dengan masalah ini. Apakah kita membiarkannya saja, padahal Pemkab Minsel sendiri sedang giat-giatnya melakukan kebersihan guna mengikuti lomba Adipura tahun 2013 mendatang,’’ ucap Selang.
Dengan demikian, menurut Selang bukan hanya instansi terkait saja yang ikut berperan aktif. Tetapi, kita warga Amurang dan Minsel pada umumnya harus menjaga bersama-sama. Agar supaya, masalah sampah di sungai-sungai bisa teratasi.
‘’Tetapi, instansi terkait jangan tutup mata dengan program kebersihan diatas. Kalau perlu, Pemkab Minsel menambah personil serta diberi upah yang sesuai terhadap personil kebersihan. Termasuk, menambah armada kendaraan sampah. Sebab, untuk mencapai tujuan diatas harus lebib banyak. Karena, volume sampah di Amurang dan sekitarnya makin tinggi,’’ ungkapnya.
Kepala Kantor Pengelolah Kebersihan dan Pertamanan Minsel, Ir Handry Novy Pusung belum berhasil dihubungi. (and)