Penjabat Gubernur Sulut Dr Soni Sumarsono meriahkan festival Tulude masyarakat Nusa Utara tingkat Provinsi Sulut, di lapangan Koni Sario Manado, Sabtu (06/02) pekan lalu.
Prosesi adat tulude yang berlangsung himat itu mengusung tema “Erat Bersatu, Berjalan dan Berkarya” di padati warga Manado dan sekitarnya.
Sumarsono menjelaskan, Tulude sebagaimana yang kita laksanakan saat ini, yang berasal dari kata “Menulude” dalam bahasa Sangihe, dan bermakna melepas tahun yang lama guna menerima tahun yang baru, berintikan ungkapan syukur atas berkat-berkat serta penyertaan Tuhan di tahun yang lalu.
Hal ini sekaligus merupakan momentum doa dan permohonana kepada Tuhan untuk tetap menyertai, menuntun dan memberkati perjalanan dalam nenapaki tahun yang baru ini.
“Kentalnya makna serta nilai-nilai yang sangat positif dari budaya tulude ini, menuntut kita semua untuk senantiasa menjaga dan melestarikan ekdistensinya, yang tanggungjawab pelaksanaannya bukan saja menjadi tugas masyarakat Nusa Utara, tapi sudah merupakan tugas dan tanggunjawab masyarakat Sulut secara menyeluruh sebagai satu kesatuan bahkan segenap bangsa Indonesia,” kata Sumarsono.
Kehadiran turis manca nergara, dalam acara ini, di sambut baik Gubernur sekaligus memberi apresiasi positif kepada Ir Happy TR Korah MSi, selaku Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sulut yang telah berhasil menggelar even tahunan ini untuk yang kedua kalinya bersama-sama dengan Forum Komunikasi Masyarakat Nusa Utara.
Para turis China dan Yugoslavia ikut pula mencicipi kue tamo (kue adat Nusa Utara) serta mengikuti tarian ampa wayer dan tarian masamper.
Untuk itu Gubernur mengajak, seluruh komponen warga Sulut, lebih khusus warga nusa utara untuk senantiasa tanpil sebagai pelopor pemersatu bangsa dengan menjaga harmonisasi kerukunan yang sudah terbina selama ini dengan sebaik-bebaiknya, pesan Dirjen Otda Kemendagri ini.
Asisten Pemerintahan dan Kesra Setda Provinsi Sulut Drs Jhon Palandung MSi sekaku selaku Ketua Panitia, mengatakan upacara adat tulude ini, merupakan suatu warisan budaya yang penuh magna yang sarat dengan nilai-nilai keimanan dan keyakinan tergadap Tuhan tang maha kuasa.
Nilai-nilai inilah yang senantiasa memotivasi dan menyemangati masyarakat Sangihe, Talaud dan Sitaro dimanapun berada untuk menggelar upacara adat Tulude setiap tahun. (Advertorial)