Tondano, BeritaManado.com – Hari kedua Idul Fitri 1440 Hijriah di Kampung Jawa Tondano, jalanan nampak lengang dan sepi, namun suasana Lebaran masih terasa.
Hal itu terlihat dari rumah warga yang masih menerima tamu untuk bersilahturahmi.
Suliasti, mengunjungi kerabatnya dalam rangka silahturahmi Lebaran, mengatakan hari ini kebanyakan warga sedang melakukan tamasya bersama keluarga.
“Hari ini banyak yang keluar rumah bersama keluarga bertamasya ke tempat-tempat wisata,” kata Suliasti, Kamis (6/6/2019).
Suliasti menambahkan, saat berada di Kampung Jawa terasa seperti berada di Pulau Jawa.
“Saya merasa seperti berada di kampung halaman saya di Jawa. Di sini masih banyak warga yang fasih bahasa Jawa,” tutur Suliasti.
Diketahui, sebagai ibukota Minahasa, Tondano memiliki sejarah sebagai tempat pengasingan Kyai Modjo pada tahun 1829. Panglima perang Pangeran Diponegoro ini diasingkan ke Tondano beserta 63 pengikutnya sebagai tahanan politik oleh tentara kolonial Belanda.
Semua pengikut Kyai Modjo menikah dengan orang Minahasa dan mendiami suatu tempat, hingga sekarang tempat itu di kenal dengan nama Kelurahan Kampung Jawa di Kota Tondano, Kabupaten Minahasa.
(NovaManoppo)