MANADO – Hasil cek on the spot komisi II mendapatkan temuan di Dinas Perkebunan bahwa ternyata stok bibit kelapa yang ada di Sulut minim sehingga berdampak pada penghasilan koprah di Sulut yang setiap tahunnya menurun. Hal itu disampaikan Ketua Komisi II DPRD Sulut, Steven Kandouw.
“Ternyata bibit kelapa kita sangat minim sehingga berdampak pada penghasilan koprah yang terus menurun,” ujarnya.
Ini perlu diseriusi oleh pemerintah mengingat kelapa merupakan salah satu komoditi andalan daerah Sulut. Deprov sendiri sudah bertekad akan memperjuangkan anggaran di APBD-P maupun APBD 2012 sehingga alokasi dana untuk sektor perkebunan terutama kelapa akan bertambah.
“Kami akan memperjuangkan anggarannya sehingga bisa bertambah pada APBD Perubahan dan APBD 2012, kan lucu Sulut terkenal dengan daerah Nyiur Melambai tapi hasil kelapanya hampir punah,” jelasnya.
Begitu juga dengan Dinas Kehutanan, setelah di lakukan pengecekan ternyata perlu adanya penguatan-pengutan terhadap personil Jagawana yang ternyata masih minim personil.
“Hutan yang ada di daerah sulut saangat luas tapi sayangnya petugas jagawana sedikit sehingga tidak berimbang,” jelasnya.
Fakta di lapangan bahwa banyaknya pencurian hasil hutan disebabkan kurangnya petugas lapangan yang mengontrol daerah hutan itu sendiri.
“Ini juga perlu diperjuangkan sehingga penambahan personil jagawana bisa direalisasikan, sehingga pencurian di hutan dapat diminimalisir,” pungkas Kandouw. (is)