Manado – Saat ini, pengguna sosial media (Sosmed) semakin meningkat hingga tua dan muda pun menjadi penikmat dunia maya tersebut. Akan hal itu, Stefan Voges, akademisi Unsrat ini menghimbau kepada para pengguna Sosmed tersebut agar menggunakan bahasan Indonesia yang baik dan benar.
Sekedar masukan bagi penggiat Sosmed gunakanlah bahasa Indonesia yang baik dan benar dalam bersosmed-ria. Karena tanpa kita sadari, postingan tulisan kita dinilai banyak orang yang membacanya. Terutama kemampuan kita mengetik/menulis dengan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Apalagi jika tulisan itu di publish di sosmed yang di isi pertemanan dari berbagai kalangan. Tulisan anda dan kemampuan anda dalam berbahasa yang baik akan menjadi standar penilaian banyak orang tentang siapa dan bagaimana diri anda,” imbaunya.
Dosen di Fakultas Hukum Unsrat ini pun menyankan agar, pengguna Sosmed yang suka mencampur gaya tulisannya dengan melayu Manado, sebaiknya menggunakan teks bahasa Indonesia yang baik jika dalam kalimat itu ada kata-kata bahasa Indonesia-nya.
“Kemudian sebelum memposting tulisan anda cek dahulu baik-baik jangan ada kesalahan pengetikan sehingga ada huruf yang kurang atau kerancuan kalimat karena kekurangan kata atau bahkan kelebihan kata. Karena kesalahan pengetikan (kelebihan/kekurangan huruf atau kata, dapat menimbulkan interpretasi yang berbeda). Tulisan anda menunjukkan kapasitas anda,” ungkapnya.
Khususnya bagi publik figur, Voges mengusulkan sebaiknya berbahasa yang baik. “Lucu rasanya jika seorang tokoh yang disegani dan terkenal eksis dalam organisasi publik apalagi diketahui bergelar pendidikan tinggi kemudian ketahuan bahasa Indonesia-nya kurang mahir. Apalagi bagi anda berprofesi sebagai wartawan/jurnalis, sangat disayangkan jika anda tidak mampu menulis/mengetik bahasa Indonesia dengan baik,” tambahnya. (leriandokambey)