Amurang – Beberapa orang supir anhkutan desa melakukan demo di depan kantor Bupati pada hari ini, (2/5/2016).
Demo dilakukan sebagai bentuk protes atas perubahan jalur trayek Amurang – Tenga, Amurang – Pakuure, Amurang Ongkaw dan Amurang – Tawaang.
Koordinator aksi Demo, Moody Pioh saat diwawancarai wartawan Media ini, mengatakan bahwa pada dasarnya mereka mendukung setiap kebijakan Pemerintah Kabupaten Minahasa Selatan, termasuk di dalamnya penataan jalur angkutan Pedesaan di Terminal Amurang.
“Atas kebijakan ini kami mengalami kesulitan, lantaran semua kendaraan tidak bisa lagi masuk pusat Kota,” ujar Pioh mewakili rekan-rekannya.
Lanjut dia, pihaknya memohon agar Dinas Perhubungan dan Infokom, untuk mengambil kebijaksanaan dalam menyikapi masalah ini.
” Permintaan kami tidak banyak, hanya Dinas Perhubungan memberikan kesempatan satu kendaraan yang masuk jalur untuk menjemput penumpang dalam lokasi pasar dan pertokoan. Cuma itu, nyanda lain. Ini juga keluhan dari penumpang, karena mereka harus mengeluarkan cost lebih. Pertama mereka harus sewa jasa Tukang Ojek, untuk mengangkut belanjaannya menuju terminal,” jelasnya sambil menambahkan kalau pihaknya akan mencari waktu bertemu dengan Wakil Bupati untuk membahas masalah tersebut. (Isak Mamoto)
Amurang – Beberapa orang supir anhkutan desa melakukan demo di depan kantor Bupati pada hari ini, (2/5/2016).
Demo dilakukan sebagai bentuk protes atas perubahan jalur trayek Amurang – Tenga, Amurang – Pakuure, Amurang Ongkaw dan Amurang – Tawaang.
Koordinator aksi Demo, Moody Pioh saat diwawancarai wartawan Media ini, mengatakan bahwa pada dasarnya mereka mendukung setiap kebijakan Pemerintah Kabupaten Minahasa Selatan, termasuk di dalamnya penataan jalur angkutan Pedesaan di Terminal Amurang.
“Atas kebijakan ini kami mengalami kesulitan, lantaran semua kendaraan tidak bisa lagi masuk pusat Kota,” ujar Pioh mewakili rekan-rekannya.
Lanjut dia, pihaknya memohon agar Dinas Perhubungan dan Infokom, untuk mengambil kebijaksanaan dalam menyikapi masalah ini.
” Permintaan kami tidak banyak, hanya Dinas Perhubungan memberikan kesempatan satu kendaraan yang masuk jalur untuk menjemput penumpang dalam lokasi pasar dan pertokoan. Cuma itu, nyanda lain. Ini juga keluhan dari penumpang, karena mereka harus mengeluarkan cost lebih. Pertama mereka harus sewa jasa Tukang Ojek, untuk mengangkut belanjaannya menuju terminal,” jelasnya sambil menambahkan kalau pihaknya akan mencari waktu bertemu dengan Wakil Bupati untuk membahas masalah tersebut. (Isak Mamoto)