Bupati Minut Sompie Singal bersama Ketua TP PKK Ny Altje Singal Poli dijemput secara adat.
Airmadidi-Tulude atau dalam bahasa Sangihe disebut Suhude yang artinya tolak, merupakan tradisi masyarakat Nusa Utara (Sangihe, Talaud, Sitaro) untuk menolak hal yang tidak berkenan dan diberi kekuatan dari Tuhan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat.
Upacara tersebut dilaksanakan seluruh kelompok warga Nusa Utara, dimana pun kelompok etnis ini berada.
Jumat (13/2/2015), Pemkab Minut melaksanakan pesta adat Tulude di Desa Likupang I Kecamatan Likupang Timur (Liktim). Bupati Minut Drs Sompie Singal MBA, yang didampingi sejumlah Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) mengatakan, tradisi budaya Tulude bukan saja diterima oleh masyarakat Nusa Utara, tapi juga warga Sulut dan bahkan Indonesia.
Bupati Minut Sompie Singal saat memberikan sambutan.
“Pemkab Minut sangat menyambut baik kegiatan Tulude ini karena walau dengan seiringnya waktu berjalan kegiatan adat ini masuk dalam cinta budaya tetap dipertahankan, walau kita jauh dari kampung halaman. Jadi sudah sewajarnya kita selaku orang Nusa Utara menyambut meriah Tulude, dengan kebersamaan dan kekeluargaan,” terang Singal.
Sebelum kegiatan dilangsungkan, Pdt Minarni Diamanis Palakua memberikan kesejukan iman kepada semua yang hadir.
Dimana dikutip dari Kejadian 37: 11, Palakua mengharapkan warga Nusa Utara hidup seperti Yusuf yang dijadikan Tuhan untuk menolong bangsa-bangsanya.
“Hidup adalah perjuangan. Itulah yang dilakukan Yusuf untuk membebaskan bangsanya. Kita ini adalah bagian dari Tuhan, untuk itu kita jadikan bingkai Tulude ini dalam rencana Tuhan, bukan hanya dijadikan acara adat semata. Karena makna dari Tulude adalah ungkapan syukur,” pesan Palakua.
Prosesi pemotongan kue tamo.
Usai ibadah, upacara dilanjutkan dengan Menahulending atau pemotongan kue Tamo sebagai puncak upacara dipimpin oleh kepala adat. Kue tamo sendiri adalah simbol kekeluargaan yang terjalin erat seperti beras pulo sebagai bahan dasar pembuatan tamo, melekat erat dengan gula aren. Kue tamo juga merupakan rasa syukur kepada Tuhan atas berkat yang dicurahkan sepanjang tahun.
Sepanjang prosesi pemotongan kue, kepala adat terus memanjatkan doa dengan menggunakan bahasa Sangihe, memohon perlindungan untuk sepanjang tahun berjalan.
Tarian Masamper. Sompie Singal membaur bersama rakyat.
Usai pelaksanaan acara Tulude, Bupati Minut Drs Sompie Singal, Ketua TP PKK Altje Poli, anggota Dekab Minut Denny Sompie, dan jajaran SKPD, bergabung dan larut bersama warga serta tua-tua adat menari Masamper.(Finda Muhtar/adv)