Manado – Bus Trans Kawanua sejatinya adalah solusi kemacetan dalam Kota Manado, yang jumlah kendaraan roda dua dan roda empatnya terus meningkat.
“Kalau mau dibilang kota besar ya memang harus pakai bus bukan lagi mikrolet yang berhenti sembarangan,” ujar Dias, lulusan Universitas Widya Mandala Surabaya kepada beritamanado.com, Selasa (1/10).
Hanya saja pada pengoperasiannya, bus berkapasitas 21 tempat duduk ini dinilai tak maksimal atau hanya dioperasikan setengah hati oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Manado.
“Pertama jalurnya hanya melewati setengah Manado, daerah Teling, 17 Agustus tak tersentuh, kedua shelter juga amburadul, jelek tak terurus,” tambahnya.
Menurut Dias, untuk memaksimalkan Trans Kawanua, dibutuhkan publikasi ke tiap-tiap jaga atau lingkungan secara berkesinambungan karena kedepan, Trans Kawanua merupakan proyek dari pusat untuk mengatasi kemacetan.
“Trans Kawanua itu kebanggaan Kota Manado karena 2015 kota-kota besar di Indonesia sudah harus punya bus seperti Trans Kawanua,” pungkasnya. (Quin Simatauw)