Manado – Puluhan pemain barongsai dari berbagai perguruan di Sulut menghadiri tatap muka bersama Building Management Marina Shopping Walk (MWalk) Kamis (20/9) sore. Pada tatap muka ini dirumuskan beberapa hal penting yang menjadi faktor pendorong kemajuan dunia seni barongsai di Sulawesi Utara khususnya di Kota Manado.
Menurut Ko Sian, salah-satu pemain barongsai, bahwa seni barongsai saat ini tidaka hanya digemari etnis Tiongkoa namun juga sudah dikenal lebih luas oleh berbagai etnis dan sering digunakan dalam berbagai acara seperti di hotel, kantor dan mall.
“Bahkan pemain barongsai sekarang tidak hanya pemuda Tionghoa, tapi banyak juga orang Minahasa dan orang Jawa yang tentu mereka terdiri dari berbagai macam latar belakang agama,” tukas Ko Sian.
Tatap muka yang dibuka Moddy Sumaiku selaku Business Development MWalk, terungkap juga bahwa barongsai harus sesering mungkin ditampilkan. Dan perlombaan yang akan dilaksanakan oleh manajemen pada 10 Oktober 2012 nanti harus sering digelar untuk mencari regenerasi baru pemain barongsai.
“Pada soft opening nanti kami akan menampilkan barongsai untuk membalas kerinduan warga agar barongsai tidak hanya ada saat Imlek saja. Kemudian untuk lomba kami menyediakan hadiah hingga puluhan juta rupiah,” tutur Alfialdy, General Manager MWalk.
Perguruan yang menghadiri tatap muka diantaranya, Pei Fang Wei Se, Macan Putih, Naga Kuning, Cing Lung Toan, Fa Lung dan Perkumpulan Persatuan Barongsai Manado (P2BM)