Gedung DPRD Sulut yang baru di Kairagi difoto dari luar di tepi jalan raya (foto Beritamanado.com, Jumat 18/12/2015)
Manado – Dugaan penyimpangan pembangunan gedung DPRD Sulut yang baru di Kairagi semakin kuat.
Pasalnya, pembangunan gedung rakyat yang dibangun menggunakan uang rakyat selama ini terkesan sangat tertutup dan tak bisa dilihat langsung masyarakat.
Bahkan, wartawan sekalipun yang menjadi mata dan telinga masyarakat selalu dipersulit untuk sekedar masuk dan mengambil dokumentasi foto untuk mengetahui progres pembangunan gedung, berbalik 180 derajat dengan pembangunan gedung Kodam di Teling.
Gedung milik TNI ini selama pembangunan sangat terbuka bagi publik untuk masuk tanpa penghalang.
Seperti dialami kru BeritaManado.com, saat akan mengambil foto gedung dewan, Jumat (18/12/2015) sore.
Meskipun telah meminta izin dan menunjukan kartu pers, tetap tak diperkenankan masuk oleh seorang petugas jaga yang mengaku bernama Tian. (Baca: Pembangunan Gedung DPRD Lambat, Alasan Sarundajang Kontraktor Tidak Bonafit)
“Maaf pak, tidak boleh masuk kecuali ada surat pengantar dari sekretariat dewan di Sario,” ujar petugas jaga tersebut kepada kru BeritaManado.com, dari balik pintu masuk.
Padahal, beberapa waktu lalu bagian humas pembangunan gedung, Benny Tenda, menjamin pihaknya tidak akan mempersulit wartawan untuk masuk mengambil foto.
Akan hal tersebut meskipun sudah disampaikan, petugas jaga tersebut bersikeras tidak mengizinkan wartawan masuk untuk mengambil foto.
“Meskipun pak Benny (Tenda) katakan begitu tetap tidak bisa masuk. Itu perintah atasan,” tambah petugas tersebut. (Baca juga: Masyarakat Dilarang Melihat Pembangunan Gedung Deprov Baru, Security Bilang harus Melapor kepada Benny Tenda)
Pengamat politik dan kemasyarakatan, Dr Jerry Massie mengecam keras upaya menghalangi yang dilakukan sekretariat DPRD.
Menurutnya, sesuai Undang-Undang Keterbukaan Publik, masyarakat termasuk wartawan berhak melakukan pengawasan pada proyek-proyek pemerintah yang menggunakan uang rakyat. (Baca: Komisi I Minta Aparat Hukum Menindaklanjuti Dugaan Penyimpangan Pembangunan Gedung Deprov Baru)
“Sangat jelas ada sesuatu yang sengaja ditutup-tutupi. Masakkan hanya sekedar mengambil foto saja tidak bisa. Mewakili masyarakat saya meminta kepada aparat hukum melakukan penyelidikan pelaksanaan proyek ini. Secara pribadi saya akan sampaikan tindakan melanggar aturan yang dilakukan pihak sekretariat DPRD dan pelaksana proyek kepada bapak Gubernur Sumarsono dan Gubernur yang baru nanti,” tegas Massie, Sabtu (19/12/2015). (jerrypalohoon)
Baca juga:
- Pembangunan Gedung DPRD Lambat, Alasan Sarundajang Kontraktor Tidak Bonafit
- Masyarakat Dilarang Melihat Pembangunan Gedung Deprov Baru, Security Bilang harus Melapor kepada Benny Tenda
- Masyarakat Dilarang Melihat Pembangunan Gedung Deprov, Ini Alasan Humas Benny Tenda
- Dr Jerry Massie Minta KPK Memeriksa Dugaan Penyimpangan Pembangunan Gedung DPRD Sulut
- Komisi 3 Endus ‘Kecurangan’ Pembangunan Gedung DPRD
- Tidak Selesai, Kontrak Pembangunan Gedung DPRD Sulut bisa Diputus
- Imanuel Budiman Desak Aparat Hukum Telusuri Perubahan Struktur Bangunan Gedung Deprov
- Dugaan Penyimpangan Pembangunan Gedung Baru DPRD Sulut Terus Didalami
- DPRD Juga Minta Pembangunan Gedung Dewan Baru Dipercepat
- Penyelesaian Pembangunan Kantor Deprov Baru, Masih “KJ”
- Komisi I Minta Aparat Hukum Menindaklanjuti Dugaan Penyimpangan Pembangunan Gedung Deprov Baru