Manado – Nasi ayam lalapan telah menjadi salah-satu menu makanan paling laris di Sulawesi Utara. Di mana-mana tempat kita pasti menjumpai makanan khas pulau Jawa tersebut sehingga tidak heran hampir semua usaha ayam lalapan digeluti orang masyarakat Jawa.
Namun pemandangan menarik dijumpai Beritamanado.com, di Kota Tondano. Banyak usaha rumah makan dengan masakah khas ayam lalapan justru digeluti masyarakat asli Minahasa alias tou Tondano sendiri. Rerewokan, salah-satu kelurahan yang memiliki banyak rumah-makan ayam lalapan.
“Kesan selama ini usaha ayam lalapan di Sulawesi Utara hanya digeluti masyarakat Jawa atau Gorontalo, ternyata di Tondano digeluti juga oleh banyak orang Minahasa asli. Patut diapresiasi, karena faktanya orang Minahasa suka makan lalapan, sehingga kita jangan hanya menjadi tuan di rumah sendiri tapi kita mampu menjadi pelaku usaha,” ujar anggota DPRD Sulut, Billy Lombok kepada BeritaManado.com, Rabu (21/6/2017).
Lanjut mantan Ketua Pemuda Sinode GMIM 2 periode ini, pemerintah melalui instansi terkait harus memperhatikan pelaku usaha kecil dan menengah termasuk pengusaha rumah-makan, terutama pelaku usaha dari masyarakat asli Minahasa.
“Kita berusaha untuk mampu mengembangkan potensi ekonomi masyarakat melalui usaha rumah-makan. Masyarakat Minahasa jangan kalah dari warga pendatang yang mendominasi usaha-usaha rumah-makan di Sulawesi Utara. Kita juga bisa! jangan gengsi yang penting halal,” ajak Billy Lombok. (JerryPalohoon)
Manado – Nasi ayam lalapan telah menjadi salah-satu menu makanan paling laris di Sulawesi Utara. Di mana-mana tempat kita pasti menjumpai makanan khas pulau Jawa tersebut sehingga tidak heran hampir semua usaha ayam lalapan digeluti orang masyarakat Jawa.
Namun pemandangan menarik dijumpai Beritamanado.com, di Kota Tondano. Banyak usaha rumah makan dengan masakah khas ayam lalapan justru digeluti masyarakat asli Minahasa alias tou Tondano sendiri. Rerewokan, salah-satu kelurahan yang memiliki banyak rumah-makan ayam lalapan.
“Kesan selama ini usaha ayam lalapan di Sulawesi Utara hanya digeluti masyarakat Jawa atau Gorontalo, ternyata di Tondano digeluti juga oleh banyak orang Minahasa asli. Patut diapresiasi, karena faktanya orang Minahasa suka makan lalapan, sehingga kita jangan hanya menjadi tuan di rumah sendiri tapi kita mampu menjadi pelaku usaha,” ujar anggota DPRD Sulut, Billy Lombok kepada BeritaManado.com, Rabu (21/6/2017).
Lanjut mantan Ketua Pemuda Sinode GMIM 2 periode ini, pemerintah melalui instansi terkait harus memperhatikan pelaku usaha kecil dan menengah termasuk pengusaha rumah-makan, terutama pelaku usaha dari masyarakat asli Minahasa.
“Kita berusaha untuk mampu mengembangkan potensi ekonomi masyarakat melalui usaha rumah-makan. Masyarakat Minahasa jangan kalah dari warga pendatang yang mendominasi usaha-usaha rumah-makan di Sulawesi Utara. Kita juga bisa! jangan gengsi yang penting halal,” ajak Billy Lombok. (JerryPalohoon)