Kepala Pelaksana BPBD Kota Tomohon Drs Robby Kalangi SH MH dan Kapolsek Tomohon Utara AKP Bartholomeus Dambe saat memberikan pengarahan kepada mahasiswa Polimdo.
TOMOHON, beritamanado.com – Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tomohon Drs Robby Kalangi SH MH membantah soal adanya banjir lahar dingin saat 18 mahasiswa Politeknik Negeri Manado (Polimdo) terjebak di jalur lahar Gunung Lokon, Sabtu (03/12/2016).
Baca juga: Puluhan Mahasiswa Politeknik Terjebak di Gunung Lokon
“Yang terjadi sebenarnya tidak ada kaitan dengan aktivitas vulkanis gunung dimana beredar isu bahwa terjebak lahar dingin. Itu sama sekali tidak. Akibat akumulasi air yan memang cukup tinggi sehingga volume juga naik dan sudah konfirmasi dengan pos pengamatan juga tidak ada aktivitas,” ujarnya ditemui di sela-sela evakuasi.
Baca juga: Sempat Terjebak di Gunung Lokon, Mahasiswi Polimdo Dilarikan ke Rumah Sakit
Sementara itu, Kapolsek Tomohon Utara AKP Bartholomeus Dambe mengungkapkan saat para mahasiswa hendak pulang tiba-tiba hujan dan karena ketakutan dengan adanya aliran air yang tinggi di Sungai Pasahapen, mereka langsung berkesimpulan bahwa sedang terjadi banjir lahar dingin. “Selanjutnya salah seorang memposting di media sosial tanpa mengerti dan mengetahui soal arti dari banjir lahar dingin,” terangnya.
Baca juga: Ini Nama-nama Mahasiswa Polimdo Yang Terjebak di Gunung Lokon
Ditambahkannya, usai diambil keterangan dan diberi pembinaan, ke-18 pendaki ini diperbolehkan pulang dibantu tim basarnas. “Sekali lagi kami memgimbau agar lebih bijak dan berhati-hati dalam menggunakan media sosial,” pungkasnya. (ReckyPelealu)