Tahuna – Lem ehabon yang dikenal peruntukannya perekat tukang kayu, kini menjadi tren di kalangan para siswa-siswi SMP dan SMA Kecamatan Tamako kabupaten Sangihe.
Para siswa tersebut memakai lem ehabon dengan cara menghirupnya hingga mabuk. Ada sejumlah siswa pemakai yang sempat ditemui beritamanado mengatakan mereka memakai ehabon karena ikut-ikutan dengan teman mereka yang sudah pecandu.
“Kita tahu dari teman yang ajar, kong sampe sekarang kita ba pake noh, mabuk kalau selesai hirup itu ehabon,” ungkap salah satu siswa SMP di Tamako Kamis (26/9).
Maraknya siswa pecandu ehabon ini dibenarkan pihak sekolah dimana beberapa waktu lalu, ada sejumlah siswa yang ditangkap oleh guru sementara pesta ehabon.
“Iya memang benar kami pihak sekolah terus melakukan pengawasan kepada para siswa dan ada beberapa orang tua siswa kami sudah pangil untuk sama-sama melakukan pengawasan karena bukan hanya di sekolah tapi di luar jam sekolah pun mereka sering pakai itu,” tutur salah satu kepala sekolah yang namanya tidak mau ditulis.
Sementara itu, Pihak kepolisian Rural Tamako melalui Kapolsek AKP Johanis Sasebohe sudah melakukan sosialisasi tentang efek dan bahaya dari ehabon tersebut ke sejumlah sekolah.
“Kami pihak kepolisian mengambil langkah dengan melakukan sosialisasi kepada para siswa tentang efek dan bahaya dari ehabon, sudah dua sekolah yang kami lakukan, di SMP 7 dan SMPN 1 Tamako dan kami juga menghimbau kepada toko-toko untuk tidak menjual bebas lem ehabon, artinya kalau ada siswa yang mau membeli, untuk tidak diberikan,” tegas Sasebohe. (Gun Takalawangeng)