Trustworthy News
  • Indeks Berita
  • Berita Utama
  • Politik dan Pemerintahan
  • Kota Manado
  • Hukum dan Kriminalitas
  • Agama dan Pendidikan
BeritaManado.com: Berita Terkini Kota Manado, Sulawesi Utara
  • Indeks Berita
  • Berita Utama
  • Politik dan Pemerintahan
  • Kota Manado
  • Agama dan Pendidikan
  • Hukum dan Kriminalitas
No Result
View All Result
  • Indeks Berita
  • Berita Utama
  • Politik dan Pemerintahan
  • Kota Manado
  • Agama dan Pendidikan
  • Hukum dan Kriminalitas
No Result
View All Result
BeritaManado.com: Berita Terkini Kota Manado, Sulawesi Utara
No Result
View All Result
  • Indeks Berita
  • Berita Utama
  • Politik dan Pemerintahan
  • Kota Manado
  • Hukum dan Kriminalitas
  • Agama dan Pendidikan
Home Berita Utama

Simak Apa Itu Silent Majority yang Ramai Dibahas Usai Pemilu

by Dirangga Erga
Sabtu, 17 Februari 2024, 09:54 am
in Berita Utama, Politik dan Pemerintahan
A A
  • 2shares
Ilustrasi Pemilu 2024

Manado, BeritaManado.com — Istilah silent majority belakangan ini tengah ramai menjadi perbincangan publik.

Silent majority sendiri adalah istilah yang merujuk kepada sebagian besar penduduk yang memilih untuk tidak aktif secara politik atau tidak bersuara dalam isu-isu tertentu, meskipun mereka mungkin memiliki pandangan atau keinginan yang berbeda.

Dilansir dari Suara.com jaringan BeritaManado.com Silent majority tengah ramai dibahas di media sosial usai Pemilu 2024 digelar pada Rabu (14/2).

Istilah ini pun sempat disinggung oleh Ketua Tim Kampanye Daerah (TKD) Prabowo-Gibran Jawa Barat, Ridwan Kamil.

Adapun istilah tersebut muncul setelah Prabowo-Gibran unggul dalam quick count.

Dengan perolehan lebih dari 50 persen, mereka berpeluang memenangi Pilpres 2024 dalam satu putaran. Lalu, apa itu sebenarnya silent majority?

Apa Itu Silent Majority?

Silent majority merupakan frasa dari bahasa Inggris dengan arti sekelompok orang yang belum menyatakan pendapatnya terhadap suatu hal.

Dalam politik, istilah tersebut dikaitkan dengan mayoritas orang yang memilih diam.

Kata itu juga dapat diartikan sebagai bagian terbesar dari penduduk di suatu negara yang orang-orangnya tidak terlibat aktif dalam politik.

Selain itu, mereka pun tidak mengungkapkan pendapat politiknya di hadapan publik.

Istilah itu sendiri dipopulerkan oleh Presiden Amerika Serikat Richard Nixon saat kampanye.

Melalui pidatonya pada 3 November 1969 lalu, ia mengatakan ‘bagi mayoritas warga Amerika yang diam, saya meminta dukungan anda’.

Kelompok silent majority berperan sebagai pemilih yang tidak dipengaruhi oleh politik atau diskusi politik.

Istilah ini juga sempat dipakai dalam gagasan Presiden Amerika Donald Trump selama melakukan kampanye pada tahun 2016 silam.

Trump beberapa kali memakai silent majority untuk menyapa pendukungnya.

Ia menilai kelompok ini sebagai penentu kemenangan dalam Pemilu karena jumlahnya yang besar serta adanya kecenderungan memilih secara praktis.

Sementara di Indonesia sendiri, istilah silent majority sebelumnya juga pernah muncul pada Pilpres 2019.

Kelompok ini yang menjadi pendukung mayoritas menurut TKD Jokowi-Ma’ruf Jawa Timur dan Jaringan Kiai Santri Nasional (JKSN).

Silent majority bisa dibilang kelompok yang tidak mau membuat keributan.

Dukungan dari mereka rupanya mampu menjadi penentu kemenangan bagi Jokowi. Hal ini mungkin akan kembali terjadi untuk Prabowo-Gibran pada Pilpres 2024.

Ada berbagai dampak dari menjadi seorang silent majority.

Di antaranya, suara kelompok ini sulit terdeteksi jajak pendapat sehingga dapat membuat kejutan di hasil pemilu.

Lalu, memicu kontroversi karena sulit diverifikasi.

Dampak selanjutnya, sering dijadikan narasi politik oleh kandidat tertentu untuk mengklaim basis massa yang lebih besar.

Mereka juga membuat hasil pemilu menjadi sulit diprediksi karena selama ini memilih diam.

Terakhir, kandidat yang mampu menarik dukungan dari silent majority memiliki peluang memenangkan pemilu.

Sebab, mereka mewakili suara mayoritas yang diam. Hal ini bisa dilihat pada hasil suara yang diperoleh Prabowo-Gibran.

(Erdysep Dirangga)






  • Facebook
  • Twitter
  • WhatsApp
  • 2shares
Tags: pemilu 2024Silent Majority

Berita Terkini

Kemenkes Budi Gunadi Ungkap Alasan Bill Gates Uji Coba Vaksin TBC di Indonesia

Kemenkes Budi Gunadi Ungkap Alasan Bill Gates Uji Coba Vaksin TBC di Indonesia

9 Mei 2025
Bupati Joune Ganda Tinjau Pelaksanaan Job Fit, Hadirkan Tim Pansel Berkompeten

Bupati Joune Ganda Tinjau Pelaksanaan Job Fit, Hadirkan Tim Pansel Berkompeten

9 Mei 2025

Catatan Pastor Johanis Mangkey Tentang Paus Leo XIV

9 Mei 2025
Ketua Voucke Lontaan Lantik Pengurus PWI Minahasa Selatan Periode 2025-2028

Ketua Voucke Lontaan Lantik Pengurus PWI Minahasa Selatan Periode 2025-2028

9 Mei 2025
Sah! Royke Anter Jabat Wakil Ketua DPRD Sulut Gantikan Billy Lombok

Sah! Royke Anter Jabat Wakil Ketua DPRD Sulut Gantikan Billy Lombok

9 Mei 2025
Pdt Yandi Manobe Pimpin Paskah Oikumene Pemkab Minut, Joune Ganda Sampaikan Harapan Ini

Pdt Yandi Manobe Pimpin Paskah Oikumene Pemkab Minut, Joune Ganda Sampaikan Harapan Ini

9 Mei 2025
Polsek Malalayang Bersama Yayasan Bunga Bakung Kompak Selamatkan Generasi Muda dari Bahaya Ehabon dan Komix

Polsek Malalayang Bersama Yayasan Bunga Bakung Kompak Selamatkan Generasi Muda dari Bahaya Ehabon dan Komix

9 Mei 2025

Turut Bangun Pondasi SDM Unggul, BRI Perkuat Pendidikan di Daerah 3T dengan Teknologi

9 Mei 2025
Recky Langie Menguat Jadi Calon Tunggal Ketua Kadin Sulut, Pegang Tiga Jabatan Direktur Jelang Musprov

Recky Langie Menguat Jadi Calon Tunggal Ketua Kadin Sulut, Pegang Tiga Jabatan Direktur Jelang Musprov

9 Mei 2025
  • Beranda
  • Indeks Berita
  • Redaksi
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Pedoman Media Siber
  • Trustworthy News
  • Privacy Policy
  • Disclaimer

© 2008-2025 PT. BMCOM. All rights reserved.

No Result
View All Result
  • Indeks Berita
  • Berita Utama
  • Politik dan Pemerintahan
  • Kota Manado
  • Hukum dan Kriminalitas
  • Agama dan Pendidikan

© 2008-2025 PT. BMCOM. All rights reserved.