Jakarta, BeritaManado.com – Presiden ke-6 Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), menitipkan pesan menarik kepada Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI), Bambang Soesatyo (Bamsoet), Selasa (28/5/2024).
SBY meminta MPR RI untuk melakukan kajian komprehensif dan mendalam terkait pelaksanaan pemilihan langsung kepala daerah (Pilkada) serta pemilihan legislatif (Pileg).
Melansir Suara.com jaringan BeritaManado.com, hal ini disampaikan oleh Bambang usai silaturahmi kebangsaan ke Cikeas, Bogor.
“Beliau (SBY) juga tadi menyoroti tentang Pilkada. Di mana beliau mengharapkan pemilihan langsung itu yang beliau rasakan sendiri kemarin melalui perjalanan di 86 kabupaten ada good news dan bad news,” ujar Bamsoet.
Bamsoet menjelaskan terkait aspek positif dan negatif dari pelaksanaan pemilihan langsung tersebut.
Dari sisi positif atau good news, kata dia, pemilu langsung dinilai membuat masyarakat menjadi lebih dewasa dalam menanggapi isu politik seperti ras, agama, dan ideologi yang sering muncul.
“Good news-nya, kesadaran rakyat kita berpolitik sudah semakin dewasa, tidak lagi mempersoalkan ras, etnik, apalagi agama, dan ideologi,” kata Bamsoet.
Namun kata dia, pemilihan langsung oleh rakyat juga terdapat dari sisi negatif atau bad news, yakni memerlukan biaya politik yang sangat tinggi.
“Bad news-nya adalah pemilu berbiaya tinggi, ini yang beliau (SBY) mendorong supaya kita melakukan kajian mendalam tentang sistem pemilihan langsung ini,” jelas Bamsoet.
Atas dasar itu, Bamsoet mengakui bahwa SBY mmeinta pihaknya untuk mengkaji secara serius pelaksanaan pemilihan langsung yang sudah berjalan pasca Orde Baru tersebut.
“Apakah lebih banyak manfaatnya atau lebih banyak mudharatnya. Itu kita diminta untuk mengkaji kembali, termasuk juga pemilihan umum di legislatifnya,” tutup Bamsoet.
Permintaan SBY ini merupakan cerminan keprihatinan sekaligus harapannya akan pelaksanaan pemilu di Indonesia yang lebih baik dan efektif, mengurangi biaya yang tinggi, tanpa mengabaikan aspek mendewasakan politik masyarakat.
(jenlywenur)