Manado – Terkait dugaan aksi pemboikotan pembahasan APBD Kota Manado tahun 2015 yang dilakukan sejumlah fraksi di DPRD Kota Manado terancam berujung demo besar-besaran.
Pernyataan tegas kembali disuarakan Ketua Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI) Kota Manado James Karinda.
Kepada Beritamanado.com, Karinda menyatakan kekecewaan mereka terhadap kinerja lembaga DPRD Kota Manado, khususnya sikap sejumlah fraksi yang diduga memboikot agenda pembahasan APBD 2015 yang saat ini terancam gagal ditetapkan.
“Kami sangat kecewa dengan teman-teman yang ada di lembaga dewan Kota Manado yang memiliki sikap tidak bertanggungjawab terhadap statusnya sebagai wakil rakyat. Perlu diingat, APBD merupakan prodak dewan dan pemerintah kota sebagai bentuk keseriusan dalam memperjuangkan nasib rakyat di tahun 2015 mendatang,” ungkap Karinda.
Ia pun memastikan, jika pembahasan APBD 2015 belum juga dilaksanakan dan ditetapkan, maka beserta seluruh pihak yang menjadi korban sikap egois sejumlah fraksi di DPRD Manado akan menunjukkan aksi kekecewaan mereka dengan mendatangi langsung gedung rakyat di Tikala tersebut.
“Kalau sampai hari Senin (22/12/2014) DPRD Manado belum juga menggelar pembahasan APBD dan menetapkannya, maka bersama sejumlah Ormas, masyarakat, PNS, Pala, Honorer, Guru, Buruh Sampah dan seluruh pihak yang menjadi korban dewan, akan menggelar aksi menuntut pertanggungjawaban fraksi-fraksi yang menghambat sehinggan gagalnya APBD 2015 itu. Ini sikap kami sebagai bentuk kekecewaan atas sikap dewan Kota Manado,” tegas Karinda.
Ditambahkannya, kenapa perlu melakukan aksi demo tersebut, “Di APBD 2015 itu banyak tertata anggaran untuk masyarakat Kota Manado seperti program kesehatan gratis atau UC, gaji Pala, honor tukang sapu jalan dan buruh sampah, Tunjangan Tambahan Penghasilan (TTP) bagi PNS dan guru, serta bantuan bencana yang belum tercover di APBD perubahan 2014,” tutupnya (redaksi)