Manado – Diam-diam ubi berisi. Pepatah ini tepat diberikan kepada Teater Nadi, sebagai salah satu komunitas pecinta seni teater di Sulut. Pasalnya, sejak dibentuk pada 9 September 2004, teater dengan anggota aktif lebih dari 100 orang itu sering membuat gebrakan yang sulit diterkah komunitas teater lainnya di daerah ini.
Hal ini terbukti pada ulang tahun Teater Nadi ke-9 tahun ini, yang diselebrasikan melalui kegiatan Festival Teater se-Sulut 9th Anniversary Teater Nadi, yang akan menghentak panggung drama Bumi Nyiur Melambai pada 23-26 Oktober 2013.
“Seiring perjalan Teater Nadi, telah beberapa kali kami melakukan pentas produksi. Tahun ini kami coba buat gebrakan dengan menggelar Festival Teater se-Sulut yang kami buka untuk kategori umum dan remaja,” jelas Ketua Panitia sekaligus personil Nadi angkatan kedua, Leyden Sahensolar SPdK, kepada wartawan, Selasa (22/10).
Sahensolar menambahkan, Festival Teater se-Sulut akan dibuka 23 Oktober hari ini di Taman Budaya Sulut dan berlangsung hingga 26 Oktober yang diikuti belasan komunitas teater di Sulut baik teater sekolah, teater gereja, teater kampus dan kelompok teater secara umum.
“Kami sangat berharap, melalui iven festival seperti ini, akan membangkitkan semangat berkompetisi para seniman-seniman teater lokal. Kami ingin katakan, bahwa teater di Sulut itu tidak mati. Kita bangkit dan mampu bersaing dengan teater lainnya di Indonesia,” jelasnya sembari menyebutkan kegiatan ini kerjasama dengan Sanggar Seni 909 SMAN 4 Manado.
Terlebih khusus, Sahensolar juga mengajak seluruh anggota teater sekolah untuk tetap mengembangkan minat dan bakatnya pada seni peran. “Menang atau kalah itu hal biasa. Yang terpenting kita mampu bersaing sportif dengan menampilkan yang terbaik,” ajak dia seraya menambahkan, festival tahun ini akan memperebutkan belasan kategori perlombaan baik secara tim maupun individu dengan hadiah berupa tropy, sertifikat dan uang tunai. (Agust Hari)