Jakarta – Ketua Umum Pakasaan Matuari Tombulu (PMT) terpilih, Revli Orelius Mandagie SE, yang juga Ketua Bidang Lingkungan Hidup dan Kemaritiman Kerukunan Keluarga Kawanua (KKK), yang dilantik bersama pengurus lainnya, dengan Angelica Tengker selaku Ketua Umum KKK, pada tanggal 8 April 2017 di Plaza BAPINDO, Jakarta, langsung melakukan gebrakan.
Tangga 11 hingga 14 Mei 2017, bersama kelompok kecil untuk melakukan survei secara langsung ke beberapa tempat obyek destinasi wisata di Sulawesi Utara yaitu: Manado Tua, Bunaken, Tangkoko, Pusat Kebudayaan Sulawesi Utara Pa’Dior Tompaso, Rurukan, Bukit Tatempangan Koha, untuk mendapatkan masukan dalam rangka penyusunan program kerja PMT dalam kemitraan dengan KKK, sesuai dengan arahan Ketua Umum, Angelica Tengker.
Kesimpulan hasil survei menurut Ketua Umum Pakasaan Matuari Tombulu (PMT), Revli Orelius Mandagie, pulau-pulau yang ada di wilayah pantai Manado, bagian barat, antara lain: Manado Tua, Bunaken, Siladen, Gangga, dan lainnya, perlu mendapat perhatian pemerintah daerah, baik Pemprov Sulut maupun Pemkot Manado.
“Dalam rangka investasi, di antara pulau-pulau ini memiliki potensi untuk dijadikan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), sehingga perlu pengkajian mendalam, agar mampu mengundang investor dalam dan luar negeri agar tertarik melakukan relokasi industri ke wilayah Provinsi Sulawesi Utara, karena poosisi letak geografis yang sangat strategis,” jelas Revli Orelius Mandagie.
Lanjutnya, Bunaken yang kesohor sebagai taman laut, masih perlu pembenahan secara menyeluruh, terutama terumbuh karang yang semakin pudar sehingga harus dilestarikan. Sarana dan prasarana serta infrastruktur masih sangat minim, sehingga perlu terobosan untuk perbaikan ataupun melengkapi menarik minat pengunjung baik dalam dan luar negeri sehingga tidak kalah bersaing dengan daerah lain semisal: Bali, Lombok dan Raja Ampat.
Berikut, tempat dan objek wisata lainnya yang patut mendapat perhatian serius pemerintah di Sulawesi Utara menurut hasil survei Pakasaan Matuari Tombulu:
Tangkoko, sebagai obyek wisata alam dan cagar alam, perlu pembenahan, terutama memberantas pungutan liar dalam bentuk apapun yang sangat merugikan nama baik pemerintah dan masyarakat Sulawesi Utara. Papan penunjuk arah di berbagai tempat, persimpangan dan obyek wisata, harus jelas terbaca.
Pantai pasir putih yang membentangi bibir pantai di sekitar Batu Putih, memiliki potensi untuk pengembangan sebagai destinasi wisata, kolaborasi dengan sumber daya kemaritiman, semisal penangkapan ikan laut.
Kerja sama dengan Yayasan Pusat Kebudayaan Sulawesi Utara Pa’Dior di Tompaso, sangat penting sehingga potensi kebudayaan yang sudah tersedia, perlu untuk di jaga dan di pelihara.
Perlu pengkajian lebih lanjut prospek kerajinan minuman beralkohol cap tikus. Kerja sama dengan Bukit Paralayang, Koha, Minahasa, untuk agenda yang berhubungan dengan olah raga Paralayang, mengikut-sertakan pagelaran seni dan budaya lokal. (***/JerryPalohoon)