Sosialisasi nama baru BPJS Ketenagakerjaan, BP Jamsostek
Bitung, Beritamanado.com – Saat mendengar nama BPJS, konotasi masyarakat langsung tertuju ke BPJS Kesehatan kendati yang dimaksutkan adalah BPJS Ketenagakerjaan.
Bahkan menurut Kepala Kantor BPJS Ketenagakerjaan Kota Bitung, Widhi Antri Aprillia Nia, bukan hanya masyarakat, namun sejumlah media juga keliru sehingga salah dalam pemberitaan.
“Padahal BPJS Ketenagakerjaan dengan BPJS Kesejatan berbeda tapi tak jarang, masyarakat memandang bahwa keduanya adalah sama,” kata Widhi saat membuka Media Gathering Sosialisasi Program dan Call Name BPJS Ketenagakerjaan, Kamis (12/12/2019).
Widhi bersama salah satu staf BPJS Ketenakerjaan Kota Bitung, Noldy Tambayong menjelaskan, pada dasarnya, BPJS Ketenagakerjaan merupakan transformasi dari PT Jamsostek (Persero) yang bertugas memberikan perlindungan terhadap tenaga kerja Indonesia, baik mereka yang bekerja secara informal maupun yang nonformal.
Sedangkan BPJS Kesehatan kata dia, merupakan transformasi dari PT Asuransi Kesehatan (Askes) (Persero) yang bertugas memberikan perlindungan kesehatan secara mendasar bagi seluruh rakyat Indonesia, tanpa terkecuali.
“Di sinilah letak dasar perbedaan antara BPJS Ketenagakerjaan dan BPJS Kesehatan. Namun, keduanya sama-sama dilahirkan melalui UU tentang BPJS. Hanya saja, BPJS Kesehatan sudah beroperasi terlebih dahulu, sedangkan BPJS Ketenagakerjaan beroperasi pada 1 Juli 2015,” katanya.
Agar tidak terus salah kaprah dan salah penyebutan, kata Widhi, BPJS Ketenakerjaan kini memiliki nama baru yakni BP Jamsostek yang terus disosialisasikan kepada masyarakat.
“Khusus di Kota Bitung, BP Jamsostek telah bekerjasama dengan Pemkot Bitung lewat Program Tali Kasih yang mengakomodir tenaga kerja informal serta kerjasama dengan Korpri yang mengikutsertakan anggota Korpri Pemkot Bitung,” katanya.
BP Jamsostek sendiri kata dia, memiliki memiliki empat program perlindungan, yaitu Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), Jaminan Kematian (JKM), Jaminan Hari Tua (JHT) dan Jaminan Pensiun (JP).
“Pemkot Bitung sendiri sangat komitmen lewat Program Tali Kasih yang kini sudah mengkaver 3000an tenaga kerja informal dan dana yang terkumpul dari program itu masih bisaa mengcover 4000 sampai 5000 orang tenaga kerja informal,” katanya.
(abinenobm)