Manado, BeritaManado.com – Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-75 Kemerdekaan Republik Indonesia yang digelar Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) berlangsung sederhana namun sarat makna.
Tahun ini menjadi catatan sejarah karena dirayakan di tengah pandemi Coronavirus Disease (Covid-19).
Meski begitu, semangat juang dan spirit membangun daerah tetap menjadi prioritas bahkan terus dibangkitkan demi mewujudkan kelangsungan kehidupan di Bumi Nyiur Melambai dengan kepemimpinan Gubernur Olly Dondokambey dan Wakil Gubernur Steven Kandouw.
Prosesi upacara pengibaran bendera Merah Putih, berikut penurunan bendera yang dilakukan secara offline dan virtual, tidak menjadi batasan ruang dan gerak.
RENUNGAN SUCI
Upacara peringatan HUT TI diawali dengan apel kehormatan dan renungan suci di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kairagi Manado, Minggu (16/8/2020) yang dimulai tepat pukul 24.00 WITA.
Wakil Gubernur Sulawesi Utara Steven Kandouw bersama jajaran Forkopimda mengikuti jalannya apel kehormatan dan renungan suci untuk mengenang jasa para pahlawan dalam rangkaian memperingati HUT ke-75 RI di Sulut.
Acara diawali dengan perhormatan kepada arwah pahlawan, dilanjutkan dengan pembacaan naskah apel kehormatan dan renungan suci, mengheningkan cipta, pembacaan doa dan penghormatan kepada arwah pahlawan.
Dalam kegelapan malam dengan diterangi lampu TMP Kairagi, Inspektur Upacara Kapolda Sulut Irjen Pol Royke Lumowa membacakan naskah apel kehormatan dan renungan suci dengan penuh khidmat.
Adapun sesuai pembacaan naskah apel kehormatan dan renungan suci diungkapkan jumlah pahlawan yang dikebumikan di TMP Kairagi di antaranya, yaitu 618 pahlawan dari TNI-Polri, 23 pejuang rakyat dan warga sipil 35 orang.
PENGHARGAAN BPS
Pada momentum HUT ke-75 RI, Provinsi Sulut terus berkiprah mengisi pembangunan dan membuktikan bahwa pemerintah hadir di tengah masyarakat.
Terbukti, pada kesempatan ini, Sulut disematkan sejumlah penghargaan.
Usai upacara, Gubernur Olly menerima piagam penghargaan dari Badan Pusat Statistik (BPS) atas prestasi Pemprov Sulut dengan capaian response rate tertinggi ketiga nasional dalam Sensus Penduduk Online (SPO) tahun 2020 yang digelar pada tanggal 5 Februari hingga 29 Mei 2020 lalu.
Kesadaran masyarakat Sulut terbilang tinggi, hal itu menjadi bentuk semangat dan partisipasi, bahwa masyarakat peduli dan mendukung program pembangunan.
Penghargaan itu diserahkan Kepala BPS Sulut, Ateng Hartono.
Selain itu, pada momentum yang sama, Gubernur Olly menunjukkan komitmennya untuk melobi pemerintah pusat sehingga dikucurkan dana senilai Rp1 triliun.
Dan di sela-sela HUT RI, kegiatan dilanjutkan dengan penyerahan bantuan dana pemerintah pusat kepada Bank SulutGo.
Upacara HUT ke-75 RI turut dihadiri jajaran Forkopimda, Ketua DPRD Andrei Angouw, Ketua TP PKK Sulut Rita Maya Dondokambey-Tamuntuan, Wakil Gubernur Steven OE Kandouw, Wakil Ketua TP PKK Kartika Devi Kandouw-Tanos, Sekprov Edwin Silangen dan para pejabat di lingkup Pemprov Sulut.
BANTUAN UNTUK VETERAN
Sebagai bentuk penghormatan dan penghargaan kepada seluruh anggota anggota Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI), Gubernur Olly menyerahkan bantuan sebesar Rp300 juta.
Pemprov Sulut melalui Biro Kesejahteraan Rakyat memberikan bantuan dana tersebut, masing-masing sebesar Rp500 ribu per orang untuk 600 anggota LVRI Sulut.
Dana ini akan ditransfer langsung ke rekening setiap veteran.
“Tanpa dukungan para veteran yang telah berjuang merebut kemerdekaan, kita bukanlah apa-apa,” kata Olly.
Olly menuturkan, kemerdekaan yang masyarakat rasakan saat ini, merupakan kemerdekaan yang diperoleh melalui keringat, darah, dan air mata, bahkan nyawa para pahlawan serta veteran pejuang kemerdekaan.
“Jangan pernah melupakan jasa-jasa para pahlawan,” ucap Olly.
REMISI UNTUK 1.407 WARGA BINAAN
Bertepatan dengan momentum HUT ke-75 Kemerdekaan RI, Wagub Steven Kandouw menyerahkan remisi secara simbolis kepada 1.407 warga binaan se-Sulut.
Wagub Kandouw menyerahkan SK pemberian remisi kepada 2 perwakilan warga binaan Lapas yaitu Charlos Lumanauw Bin Ayurin Lalu dan Mervil Tampi Bin Jeni Tampi yang disaksikan secara virtual oleh Menkumham Republik Indonesia Yasonna Laoly.
Wagub memberikan apresiasi atas pemberian remisi yang dilakukan bertepatan dengan HUT ke-75 RI.
“Terdapat 1.407 warga binaan yang mendapatkan remisi umum HUT ke-75 RI,” kata Kandouw.
“Ini suatu ritual yang menurut hemat saya bagus sekali. Khususnya di momentum proklamasi. Di mana anak-anak bangsa yang melakukan kesalahan diberikan remisi oleh Menkumham. Tentunya, ini memberi nilai lebih bagi saudara-saudara kita. Namun juga bagi kita semua,” sebut Kandouw.
Menurut Kandouw, kegiatan ini sebagai bukti kehadiran negara bagi semua lapisan masyarakat di Indonesia.
“Bahwa negara itu hadir pada siapa saja, bukan hanya bagi kita-kita. Namun juga untuk saudara kita yang melaksanakan rehabilitasi,” ujarnya.
Sebelumnya, Wagub bersama jajaran Kanwil Kemenkumham berkesempatan mengikuti pemberian remisi secara virtual yang dipimpin langsung oleh Menkumham Yasonna Laoly.
UANG BARU EDISI HUT KE-75 RI
Uang kertas pecahan Rp75.000 resmi diluncurkan Bank Indonesia (BI).
Uang Peringatan Kemerdekaan (UPK) tersebut dirilis dalam rangka memperingati HUT ke-75 Republik Indonesia (RI), sebagai wujud untuk mensyukuri kemerdekaan 75 tahun
Untuk wilayah Sulut, hal itu ditandai dengan peluncuran yang dilakukan Kepala BI perwakilan Sulut Arbonas Hutabarat, yang kemudian secara simbolis diserahkan kepada Gubernur Olly Dondokambey di Gubernuran Bumi Beringin Manado, Senin (17/8/2020).
Gubernur Olly yang menerima uang kertas baru pecahan Rp75.000 edisi khusus HUT ke-75 Kemerdekaan RI ini, menyambut baik dan memberikan apresiasi.
“Apresiasi yang setinggi-tingginya atas peluncuran uang pecahan baru Rp75.000 yang dilakukan Bank Indonesia bertepatan dengan peringatan HUT ke-75 RI,” ujar Olly sembari bersyukur.
Peresmian uang kertas pecahan Rp75.000 turut dihadiri jajaran Forkopimda Sulut.
Kepala Kantor Perwakilan BI Sulut, Arbonas Hutabarat saat menyerahkan uang baru kepada Gubernur Sulut, Olly Dondokambey
Diketahui, uang Rp75.000 ini, jumlahnya terbatas.
“Jadi yang memegang uang Rp75.000 ini tidak banyak orang,” tambah Arbonas.
(ADVETORIAL)