Kawangkoan, BeritaManado.com — Jelang Pengucapan Syukur pada Minggu (25/9/2022), pedagang bambu Nasi Jaha, mulai padati Pasar Tradisional Kawangkoan.
Warga Rimbukar, Deline Ngala, salah satu pedagang bambu Nasi Jaha yang ditemui BeritaManado.com, Jumat (23/9/2022) siang, menuturkan sepenggal kisah perjuangannya selama 30 tahun berjualan bambu Nasi Jaha di Pasar Kawangkoan.
“Saya berjualan bambu Nasi Jaha bahkan sebelum menikah dengan suami saya saat ini. Setelah menikah, saya dan suami masih tetap berjualan bambu di pasar,” ungkapnya.
Diceritakan Deline yang kini berusia 55 tahun ini, bahwa yang menangani pengambilan bambu hingga membawanya kenpasar adalah adalah sang suami.
Untuk urusan penjualan di pasar itu ditanganinya bersamananak-anak.
Ditanya soal pembeli, Deline mengaku bahkan ada pembeli dari Langowan dan sekitarnya.
“Biasanya saya sudah dapat pesanan, dan tinggal mereka menjemputnya di pasar. Untuk harga jual yaitu Rb 3 ribu per bambu,” katanya.
Bambu-bambu tersebut biasanya laris manis jelang perayaan besar seperti Pengucapan Syukur, maka masyarakat membutuhkan bambu untuk berbagai keperluan.
Disinggung soal rejeki, Deline mengaku sekaligus bersyukur atas apa yang diperoleh dari hasil berjualan bambu tersebut yang bisa membantu membiayai berbagai kebutuhan di rumah.
(Frangki Wullur)