Amurang, BeritaManado – Masyarakat Kecamatan Tompasobaru Raya Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel) beberapa waktu lalu sempat dihebohkan sejumlah anak yang menderita bintik-bintik merah di kulit mereka.
Kepada BeritaManado.com, beberapa waktu lalu, Kepala Puskesmas Tompasobaru Esty Karaki membenarkan kejadian tersebut.
“Sebanyak 9 (sembilan) pasien khususnya anak-anak datang memeriksakan dirinya ke Puskesmas. Dari analisa awal diduga anak-anak ini menderita penyakit sarampah,” tukas Esty Karakim
Namun karena tidak kunjung sembuh, maka pihak Puskesmas Tompasobaru berinisiatif mengambil sampel darah dan menyerahkannya ke Dinas Kesehatan Minsel. Yang melanjutkan mengirim sampel darah ini ke Jakarta.
“Sekitar 2 (dua) minggu setelah dikirim, kami memperoleh hasil ternyata anak-anak in mengalami Rubela. Kami secepatnya memberikan penanganan berupa pengobatan dan menyarankan agar keluarga menerapkan PHBS untuk mengatasi agar penyakit ini tidak menyebar,” kata Esty Karaki.
Kepada BeritaManado.com, dirinya sangat bersyukur karena ke-9 pasien ini tidak berinteraksi dengan ibu yang sedang hamil.
“Apabila berinteraksi dengan ibu hamil, penyakit ini ditakutkan akan tertular kepada bayi yang sedang dikandung ibu tersebut. Dan ini akan sangat berbahaya,” tegas Esty Karaki.
Beruntung penangan yang dilakukan pihak Puskesmas Tompasobaru dan Dinas Kesehatan Minsel berhasil mengatasi penyebaran penyakit ini. Dirinya menyarankab agar masyarakat terus menerapkan PHBS di lingkungan masing-masing.(TamuraWatung)
Amurang, BeritaManado – Masyarakat Kecamatan Tompasobaru Raya Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel) beberapa waktu lalu sempat dihebohkan sejumlah anak yang menderita bintik-bintik merah di kulit mereka.
Kepada BeritaManado.com, beberapa waktu lalu, Kepala Puskesmas Tompasobaru Esty Karaki membenarkan kejadian tersebut.
“Sebanyak 9 (sembilan) pasien khususnya anak-anak datang memeriksakan dirinya ke Puskesmas. Dari analisa awal diduga anak-anak ini menderita penyakit sarampah,” tukas Esty Karakim
Namun karena tidak kunjung sembuh, maka pihak Puskesmas Tompasobaru berinisiatif mengambil sampel darah dan menyerahkannya ke Dinas Kesehatan Minsel. Yang melanjutkan mengirim sampel darah ini ke Jakarta.
“Sekitar 2 (dua) minggu setelah dikirim, kami memperoleh hasil ternyata anak-anak in mengalami Rubela. Kami secepatnya memberikan penanganan berupa pengobatan dan menyarankan agar keluarga menerapkan PHBS untuk mengatasi agar penyakit ini tidak menyebar,” kata Esty Karaki.
Kepada BeritaManado.com, dirinya sangat bersyukur karena ke-9 pasien ini tidak berinteraksi dengan ibu yang sedang hamil.
“Apabila berinteraksi dengan ibu hamil, penyakit ini ditakutkan akan tertular kepada bayi yang sedang dikandung ibu tersebut. Dan ini akan sangat berbahaya,” tegas Esty Karaki.
Beruntung penangan yang dilakukan pihak Puskesmas Tompasobaru dan Dinas Kesehatan Minsel berhasil mengatasi penyebaran penyakit ini. Dirinya menyarankab agar masyarakat terus menerapkan PHBS di lingkungan masing-masing.(TamuraWatung)