Tomohon – Peringatan gebyar Hari Anak Nasional tahun 2013 yang mengangkat tema Indonesia Yang Ramah dan Peduli Anak Dimulai dari Pengasuhan Dalam Keluarga tingkat Kota Tomohon yang yang diikuti oleh anak-anak dari kelompok Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan TK di pendopo Kantor Walikota Tomohon, Jumat 30 Agustus 2013 lalu berlangsung semarak dan meriah.
Kepala Dinas Pendidikan Daerah Kota Tomohon DR Juliana Dolvin Karwur MKes MSi dalam kesempatan tersebut turut menyampaikan rangkaian kegiatan dalam rangka perayaan Hari Anak Nasional ini Kota Tomohon serta beragam kreasi dan baju adat dan profesi sekaligus mempertontonkan tarian kabasaran dan menyanyikan lagu-lagu yang dibawakan oleh Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).
Walikota Jimmy Eman SE Ak dalam sambutannya mengungkapkan untuk semakin rajin menuntut ilmu, giat berolahraga, kreatif dan lebih berbakti kepada orang tua. Sekaligus tumbuh dan berkembang menjadi anak-anak yang berakhlak mulia, cerdas dan ceria serta memiliki masa depan yang baik. “Karena di tangan anak-anak inilah terletak masa depan bangsa kita, sekaligus sebagai pewaris dan penentu maju mundurnya pembangunan negara dan bangsa. Melalui pemenuhan hak pokok bagi anak-anak kita yaitu hak perawatan dan pengasuhan, hak kesehatan, hak pendidikan dan rekreasi serta hak perlindungan dari kekerasan, exploitasi dan diskriminasi sesuai dengan Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 28 ayat 2 dan Undang-Undang nomor 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak,” terang Eman.
“Pemerintah Kota Tomohon sendiri berupaya meningkatakan kualitas pengasuhan bagi anak-anak melalui beberapa langkah yaitu pengembangan Kota Layak Anak, memperluas akses pendidikan melaui bantuan operasiona sekolah dan bantuan siswa miskin, memperbaiki status kesehatan anak-anak serta memberikan dukungan dan fasilitasi pada beragam inovatif yang dapat meningkatkan kecerdasan, kebugaran, keamanan dan kesejahteraan anak-anak,” ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut juga dilaksanakan penobatan Bunda-Bunda PAUD di Kota Tomohon yaitu DR Juliana Dolvin Karwur MKes MSi serta tingkat kecamatan yakni camat perempuan serta istri camat hingga tingkat kelurahan. “Para Bunda PAUD kiranya menjadi motor serta mendukung terhadap setiap kebijakan dan pelaksanaan program PAUD dalam pengembangan pendidikan anak usia dini. Sekaligus diharapkan berperan dan benar-benar menjadi pengayom dalam penyelenggaraan PAUD dan sebagai pengayom bagi anak-anak dengan memiliki sifat “Mother Insting” (Naluri Keibuan),” pungkas Eman. (recky pelealu)