Manado – Tahun 2013 akan menjadi makin penting bagi masyarakat Manado dan sekitarnya karena mereka akan memiliki gedung sekretariat Coral Triangle Initiative (CTI) di kawasan hunian terpadu Grand Kawanua International City, Manado. Sekretariat CTI menjadi ikon berharga yang menunjukkan keterlibatan langsung Sulawesi Utara dan Indonesia secara umum dalam pengelolahan kekayaan dan keanekaragaman hayati laut yang diakui dunia internasional.
Berdiri diatas tanah seluas 4448 M2, bangunan berbentuk futuristik ini dibangun secara khusus oleh PT Adikarya. Gedung Sekretariat CTI ini mempunyai fungsi penting dan strategis. “Sekretariat ini akan mengkoordinasikan seluruh kegiatan CTI di tingkat regional, termasuk berhubungan dengan berbagai institusi internasional terkait lainnya, serta menjadi pusat informasi segala hal mengenai CTI. Kami menyiapkan sekretariat ini sebagai ‘one stop service information center’, khususnya untuk data biologi, geografi, apasial, integram yang terkait dengan ekosistem terumbu karang di kawasan CTI,” kata Victor Nikijuluw, Staf Ahli Menteri bidang Kebijakan Publik, Kementerian Kalautan dan Perikanan, Sekretaris Eksekutif NCC CTI – CFF, yang didampingi oleh Widijanto, Direktur Eksekutif North Sulawesi Tourism Board dalam diskusi bersama media di Manado.
Victor Nikijuluw menambahkan bahwa si Sekretariat ini juga akan diadakan berbagai pelatihan yang terkait dengan terumbu karang sebagai tempat pertemuan regional maupun nasional pada berbagai tingkatan dan pusat pameran.
“Indonesia yang memiliki luar perairan sekitar 3,1 juta kilometer persegi, sangat concern dengan masalah terumbu karang, karena di benteng laut antara Papua, Laut Belanda, Halmahera, Selat Makasar dan Leuser Sunda terdapat berjuta-juta jenis biota laut yang langka dan hanya ada di kawasan tersebut. Oleh karena itu, adalah keharusan bagi kita semua untuk mengelolah secara baik dan efektif,” tambah dokter lulusan Universitas Los Banos, Phillipina tahun 1994 kelahiran Ambon ini.
Coral Tiangle Initiative (CTI) for Coral Reefs, Fisheries and Food Securities (Coral Triangle Initiative pada terumbu karang, perikanan dan ketahanan pangan) dibentuk pertama kalinya pada September 2007 dalam APEC Leaders Declaration on Climate Change, Energy Security and Clean Development (Deklarasi para Pemimpin Negara-negara APEC) di Australia. Seluruh pimpinan anggota APEC setuju dan melihat pembentukan CTI, dengan tujuan agar pengelolahan sumberdaya perikanan dan kelautan lainnya dapat dicapai melalui penyediaan kerangka hukum, kebijakan dan perundangan yang mendorong pengelolahan sumberdaya laut berbasis pendekatan ekosistem di negara masing-masing kawasan.
Indonesia sebagai inisiator pembentukan CTI terus berjuang untuk membentuk kerjasama bersama Malaysia, Phillipina, Kepulauan Solomon, Timor Leste dan Papu New Guinea. Bentang laut ke-5 negara ini yang penuh dengan kekayaan biota laut merupakan bagian yang saling berkesinambungan. Sehingga tepat sekali CTI ini menghimpun 6 negara dengan tujuan dan berkepentingan yang serupa yaitu mengelolah kekayaan laut secara efektif, dimana kawasan bentangan laut dari ujung utara Phillipina, pantai timur Kalimantan sampai pulau Bali dan bentangan di arah paling timur kepulauan Solomon – termasuk kawasan laut Timor Leste dan Papua New Guinea merupakan kawasan yang memiliki keanekaragaman hayati laut paling tinggi di dunia. (**/edit jerry)