
Bitung—Handphone milik Kadispora, Herman Rompis seakan tiada hentinya berdering, Senin (22/4) pagi. Padahal waktu baru menunjukkan pukul 7.15 Wita, namun ia sudah telihat sibuk menjawab sejumlah telepon yang masuk.
“Naskah sudah dalam perjalanan dari Pulau Lembeh, tunggu saja,” kata Rompis dengan muka tegang.
Ia sendiri tidak menyangka jika pagi itu, ada sejumlah SMA penyelenggara UN belum mendapatkan naskah. Padahal dari hari Sabtu lalu dirinya sudah berkoordinasi dengan pengawas Un dari Unima soal kekurangan naskah.
“Harusnya naskah dari Pulau Lembeh sudah ada di Polsek Bitung Utara dari hari Sabtu lalu tapi rupanya hingga pagi ini belum ada untuk menutupi sekolah yang belum dan kekurangan naskah,” katanya.
Namun rupanya dari informasi yang didapatkan dari Koordinator Pengawas UN dari Unima, Prof Dr Maria Wanta, pihak Polsek Bitung Selatan tidak memberikan naskah tersebut ketika akan diambil. Dengan alasan pihak Polsek belum mendapat perintah dari Kapolres untuk memindahkan naskah UN ke Polsek lain.
“Katanya mereka masih menunggu komando dari Kapolres. Padahal ibu Maria sudah menyatakan dirinya yang akan bertanggungjawab penuh atas naskah UN tersebut tapi tetap tidak digubris,” katanya.
Harusnya menurut Rompis, Pihak Polsek Bitung Selatan pro aktif memberikan informasi kepada Kapolres soal kedatangan Ibu Maria mengambil naskah UN. Tidak hanya diam dan menunggu komando, karena mereka juga bagian dari pelaksanaan UN bukan malah menjadi penghalang.
“Kasihan anak-anak, jangan terlalu kaku. Toh yang akan mengambil naskah adalah penanggungjawan UN se-Kota Bitung, masak Polsek tidak percaya. Kecuali yang menjemput adalah Kepsek, itu memang tidak dibenarkan,” katanya.
Sementara itu, hingga pukul 8.30 Wita, naskah UN dari Pulau Lembeh baru dalam perjalanan menuju sejumlah sekolah yang kekurangan naskah. Termasuk SMA Negeri 4 yang memang belum mendapatkan naskah sama sekali.
“Kita beruntung di wilayah Pulau Lembeh, jumlah naskah UN lebih sehingga kita bisa mempergunakan untuk menutupi kekurangan naskah di sekolah lain,” katanya.(enk)