Jakarta – Sejumlah Peserta Festival Masamper dan Musik Bambu yang dihadirkan dalam temu Konsultasi Pelka – laki Sinode Gereja Masehi Injili Sangihe Talaud (GMIST) di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) keluhkan Panitia Pelaksana.
Pasalnya sejak keberangkatan dari Manado bermasalah, seperti tertahan di Manado selama beberapa hari, kemudian transportasi udara dimana beberapa grup musik bambu yang pesertanya diberangkatkan terpisah–pisah,
“ Kami bingung dengan pengaturan panitia, kami sendiri secepatnya diberangkat ke Manado tetapi harus tertahan di Manado hingga 5 hari, setelah berangkat kami terpisah–pisah, ada yang berangkat 3 orang kemudian 2 orang, kasihan banyak peserta yang baru kali ini naik pesawat sehingga mengkwatirkan kami sebagai ketua grup,” ungkap salah satu ketua grup yang kecewa dengan pengaturan panitia.
Hal yang serupa juga terjadi, hari ini dimana sejumlah grup yang tinggal disetiap anjungan yang ada di Taman Mini Indonesia Indah harus di keluarkan oleh Manajemen TMII dikarenakan waktu tinggal mereka sudah selesai dan harus membayar kembali kalau masih ingin tinggal.
Sedangkan keberangkatan mereka kembali ke Manado masih simpang siur, sebab sampai hari ini grup–grup ini belum memiliki tiket pulang, yang sebenarnya itu merupakan urusan panitia pelaksana.
“ Kami sekarang terlunta–lunta harus tinggal dimana karena di anjungan kami harus bayar lagi kalau hari ini tidak cek out, sedangkan dana kami untuk transportasi dan akomodasi sudah diserahkan kepada Panitia sesuai pembicaraan awal,” tandas sejumlah pimpinan peserta kepada BeritaManado.com
Sementara itu, Sekretaris Pelka Laki–laki Sinode GMIST Dokta Pangandaheng dihubungi BeritaManado.com menjelaskan bila masalah Akomodasi dirinya tidak banyak tahu karena sudah ada panitia seksi akomodasi yang mengaturnya. K
Menurutnya, endala untuk transportasi udara dikarenakan pihak Lion Air hanya bisa memberangkatkan 160 orang per harinya selama lima hari mulai hari ini Minggu 26/10/2014).
“ Untuk pemberangkatan melalui tranportasi udara, pihak Lion Air hanya bisa menyangupi 160 orang setiap hari, disesuaikan dengan harga tiket yang ada, kalau lebih dari itu harga tiketnya sudah berkisaran 2 jutaan. Dan sampai hari jumat nanti semua peserta bisa pulang,” ungkap Pangandaheng sambil memastikan peserta yang pulang dengan transportasi laut, sudah dipastikan pada hari jumat nanti.(gun)