Manado, BeritaManado.com – Partai Golkar telah resmi menetapkan Ivan Sarundajang (Ivansa) dan Careig Naicjel Runtu (CNR) sebagai pasangan bakal calon bupati dan wakil bupati Minahasa yang akan bertarung pada Pilkada 2018 mendatang.
Menarik menunggu pasangan calon lawan dari Ivansa-CNR. PDI-Perjuangan yang telah memulai proses penjaringan bakal calon akan bertarung di Pilkada 2018 hampir pasti akan mengusung petahana Jantje Wowiling Sajow (JWS) sebagai bakal calon bupati Minahasa, mengacu pada sikap partai yang mengutamakan petahana diusung sebagai calon.
Sementara untuk bakal calon wakil bupati Minahasa dari PDIP mencuat beberapa nama diantaranya, Robby Dondokambey (RD), Jeanny Mumek, Nofita Rewah dan beberapa nama lainnya.
Pengamat politik, Dr Ferry Daud Liando, mengaku masih terlalu sulit untuk berspekulasi membaca atau menyimpulkan peta kekuatan masing-masing bakal calon yang diusung partai politik sebelum ada penetapan pasangan calon oleh KPUD.
Ferry Liando memaparkan rumus baku untuk membaca peta kekuatan pasangan calon yakni pertama, siapa berpasangan dengan siapa. Bukan parpol apa dengan parpol apa. Siapa dengan siapa akan sangat berpengaruh. Jika pasangan calon merupakan perpaduan antara satu etnik dengan etnik yang lain maka pengaruhnya kuat. Atau perpaduan antar tokoh agama atau perpaduan antar dapil yang berbeda.
Kedua, siapa melawan siapa. Tentunya kekuatan calon akan sangat ditentukan oleh siapa lawan politiknya. Jika lawan politiknya populer, dipercaya, dikagumi, bersih, tanpa cacat celah maka pasangan itu akan bekerja keras untuk mengalahkannya. Namun jika lawan politiknya biasa-biasa saja maka ia akan mudah dan tidak akan membuang banyak energi untuk mengalahkannya.
Kediga, siapa mendapat dukungan siapa. Pasangan yang mendapat dukungan dari tokoh-tokoh tepercaya, dihormati dan punya dedikasi yang besar maka akan sangat menguntungkan calon.
“Nah, ketiga hal ini baru akan diketahui pada saat sudah ada penetapan pasangan calon oleh KPUD. Nama-nama yang yang muncul saat ini belum ada jaminan untuk ditetapkan sebagai bakal calon. Semuanya masih sedang berproses. Jadi tidak ada yang bisa berspekulasi soal peta kekuatan masing-masing,” jelas akademisi Unsrat ini kepada BeritaManado.com, Senin (27/11/2017).
(JerryPalohoon)