Manado – Satu minggu lebih hanya makan nasi dan supermie. Itulah yang dialami warga Kelurahan Perkamil yang tinggal di sekitar Gereja Katolik St. Mikael Perkamil. Hal itu diungkapkan langsung Pastor Paroki Delis Umbas Pr kepada BeritaManado Senin (27/1/2014).
Dikatakan Umbas, jumlah warga yang mengungsi di gereja sekitar 400 orang. Warga yang mengungsi cukup beruntung, lantaran selama satu pekan pertama pasca banjir masih bisa menikmati listrik dari mesin genset yang berhasil diselamatkan. Namun soal rasa dingin di malam hari, semuanya nampak sama-sama merasakannya.
“Saat terjadinya banjir data-data penting gereja syukur masih bisa diamankan seperti buku permandian dan buku pernikahan. Selebihnya, apa yang bisa dijangkau itulah yang diselamatkan termasuk 1 unit genset yang selama ini digunakan. Namun bersyukur karena di wilayah Perkamil tidak ada korban jiwa,” ungkap Umbas. (Frangki Wullur)
Manado – Satu minggu lebih hanya makan nasi dan supermie. Itulah yang dialami warga Kelurahan Perkamil yang tinggal di sekitar Gereja Katolik St. Mikael Perkamil. Hal itu diungkapkan langsung Pastor Paroki Delis Umbas Pr kepada BeritaManado Senin (27/1/2014).
Dikatakan Umbas, jumlah warga yang mengungsi di gereja sekitar 400 orang. Warga yang mengungsi cukup beruntung, lantaran selama satu pekan pertama pasca banjir masih bisa menikmati listrik dari mesin genset yang berhasil diselamatkan. Namun soal rasa dingin di malam hari, semuanya nampak sama-sama merasakannya.
“Saat terjadinya banjir data-data penting gereja syukur masih bisa diamankan seperti buku permandian dan buku pernikahan. Selebihnya, apa yang bisa dijangkau itulah yang diselamatkan termasuk 1 unit genset yang selama ini digunakan. Namun bersyukur karena di wilayah Perkamil tidak ada korban jiwa,” ungkap Umbas. (Frangki Wullur)