Manado – Rencana pemerintah pusat untuk membentuk Satgas Anti Pornografi masih menimbulkan pertentangan di kalangan masyarakat. Bahkan secara politik PDI-Perjuangan melalui Sekretaris Jenderal Tjahjo Kumolo mengatakan rencana pembentukan Satgas oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono terlalu mengada-ada.
“Menurut saya terlalu mengada-ada, dioptimalkan saja kinerja instansi terkait. Berarti (dengan bentuk satgas) instansi terkait saat ini gagal,” ujar Kumolo di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (13/3/2012).
Hal senada disampaikan kalangan masyarakat Sulawesi Utara. Mario, PNS Pemprov Sulut menganalogikan pornografi seperti air, semakin diperas dengan tangan maka air tetap keluar dari sela jari dan terpancar tak beraturan. Sehingga kehadiran Satgas Anti Pornografi dinilai dapat mengacaukan negara.
“Pornografi dari sononya sudah ada, regulasi melalui aturan yang ada sudah cukup tidak perlu diperas lagi melalui Satgas. Undang-Undang Pornografi sudah cukup mengatur semuanya. Justru dikuatirkan kehadiran Satgas dapat mengacaukan negara,” tukas Mario. (jry)