Jakarta – Survei terbaru yang dirilis oleh litbang Kompas menunjukan Gubernur DKI Jakarta Jokowi semakin melejit di angka 43,5%. Gubernur Sulawesi Utara yang mengikuti konvensi capres PD Sinyo Harry Sarundajang pun melirik Jokowi.
“Saya rasa Jokowi bisa menjadi wakil saya kalau begitu. Saya kan menjadi peserta konvensi capres, bukan cawapres,” ujar Sarundaang dalam Meet the Press Peserta Konvensi PD di Sekretariat Konvensi, Jl. Pati Unus No 75, Jakarta Selatan, Rabu (8/1/2014) seperti dikutip dari detik.com.
Sarundajangpun mengaku memiliki hubungan baik dengan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri. Dengan demikian terbuka jalan untuk melakukan diplomasi lebih lanjut.
“Jokowi juga belum resmi kan dijadikan capres PDIP? Jadi saya tidak perlu khawatirkan apa-apa,” katanya.
Mengenai elektabilitas peserta konvensi termasuk dirinya yang masih di bawah 3%, Sarundajang mengaku memiliki batasan. Jabatan sebagai Gubernur Sulawesi Utara membuatnya harus mengutamakan tugas ketimbang kampanye.
“Mengenai sulitnya menembus elektabilitas itu karena posisi saya sulit. Tugas saya sebagai Gubernur ini menjadi tugas pokok. Saya ikut konvensi tanpa meninggalkan tugas pokok. Tapi sebagai Gubernur, saya memiliki kenalan luas. Bahkan belum pernah ke Medan, baliho saya sudah ada yang pasang di sana,” katanya.(*/redaksi)
Jakarta – Survei terbaru yang dirilis oleh litbang Kompas menunjukan Gubernur DKI Jakarta Jokowi semakin melejit di angka 43,5%. Gubernur Sulawesi Utara yang mengikuti konvensi capres PD Sinyo Harry Sarundajang pun melirik Jokowi.
“Saya rasa Jokowi bisa menjadi wakil saya kalau begitu. Saya kan menjadi peserta konvensi capres, bukan cawapres,” ujar Sarundaang dalam Meet the Press Peserta Konvensi PD di Sekretariat Konvensi, Jl. Pati Unus No 75, Jakarta Selatan, Rabu (8/1/2014) seperti dikutip dari detik.com.
Sarundajangpun mengaku memiliki hubungan baik dengan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri. Dengan demikian terbuka jalan untuk melakukan diplomasi lebih lanjut.
“Jokowi juga belum resmi kan dijadikan capres PDIP? Jadi saya tidak perlu khawatirkan apa-apa,” katanya.
Mengenai elektabilitas peserta konvensi termasuk dirinya yang masih di bawah 3%, Sarundajang mengaku memiliki batasan. Jabatan sebagai Gubernur Sulawesi Utara membuatnya harus mengutamakan tugas ketimbang kampanye.
“Mengenai sulitnya menembus elektabilitas itu karena posisi saya sulit. Tugas saya sebagai Gubernur ini menjadi tugas pokok. Saya ikut konvensi tanpa meninggalkan tugas pokok. Tapi sebagai Gubernur, saya memiliki kenalan luas. Bahkan belum pernah ke Medan, baliho saya sudah ada yang pasang di sana,” katanya.(*/redaksi)