Advertorial – Dr Sinyo Harry Sarundajang (SHS) telah menorehkan prestasi demi prestasi. Ia seakan menunjukkan dirinya sebagai “Sinar dari Timur”. Cerita suksesnya tidak hanya memiliki gaung secara nasional, tapi bahkan International.
Bintang Mahaputra, bintang tertinggi, termasyur dan tersakral itu, melekat di dada Gubernur Sulawesi Utara ini hanyalah diberikan Kepala Negara kepada orang-orang yang mempunyai jasa luar biasa terhadap nusa dan bangsa. Presiden Republik Indonesia Dr H Susilo Bambang Yudhoyono juga menobatkan Sarundajang sebagai salah satu putra terbaik bangsa yang telah berprestasi membawa nama bangsa Indonesia ke pentas dunia.
Ia telah berjasa terhadap Provinsi yang dipimpinnya. Ia juga telah memberi sumbangsih yang tidak sedikit bagi bangsa Indonesia. Ia pun menjadi salah satu di antara putra-putra terbaik Indonesia yang menerima banyak penghargaan, sosok Gubernur berkelas dunia ini sudah menerima penghargaan dari empat Presiden berbeda, termasuk dari Presiden Filipina.
Gubernur berkelas duniapun memang pantas diberikan pada sosok Sarundajang karena selalu berpikiran global dan penuh wawasan. Hari ini Rabu (16/1/2013) Gubernur Berkelas Dunia itu merayakan ketambahan usianya setahun menjadi 68 tahun.
Sarundajang yang lahir di Kawangkoan Minahasa ini memulai karirnya sejak ia dipercayakan menjadi Kepala Biro Pemerintahan Kantor Gubernur Sulawesi Utara termuda pada usianya yang ke-32 tahun (tahun 1977-1978), Sekwilda Kabupaten Minahasa (tahun 1978-1986), Walikota Bitung (tahun 1986-2000) selama 14 tahun. Beberapa terobosan dan inovasi penting dilakukan Sarundajang adalah, bahwa dia orang pertama di republik ini yang berani dan berhasil memekarkan wilayah dengan melahirkan Kotamadya Bitung pada tahun 1990. Maka Bitung menjadi Kotamadya pertama yang lahir di masa Orde Baru. kemudian ia berhasil memimpin tim penyelesaian lintas batas Malaysia-Indonesia dan penyelesaian lintas batas Papua Nugini-Indonesia.
Sarundajang pun dianggap pantas. Secara internal, ia juga berhasil menyelesaikan konflik horizontal dengan mendamaikan konflik di Provinsi Maluku Utara (2002) yang pada saat itu ia diminta Presiden RI (Megawati Soekarno Putri) menjadi Gubernur di Provinsi tersebut. Seteleh selesai, pada tahun 2003 ia diminta kembali mendamaikan konflik yang sama dengan Jabatan yang sama di Provinsi Maluku.
Sarundajang menjadi Gubernur dalam pemilihan langsung pertama pada pemilihan Kepala Daerah Sulawesi Utara 2005-2010. Tekad dan impian akan kebangkitan baru bagi kemajuan Sulawesi Utara dan Indonesia sebagai Negara Kepulauan terbesar, itulah yang terus bergelora, membakar semangat untuk tetap maju berjuang mewujudkan ide pelaksanaan World Ocean Conference (WOC) di Manado, dengan menembus blok-blok diplomasi lokal, nasional dan internasional.
Maka jadilah WOC dan Coral Triangle Initiative (CTI) Summit 2009 telah mampu menuai sukses besar bukan saja bagi daerah Sulawesi Utara, tetapi juga telah dan semakin mengharumkan nama bangsa Indonesia di mata dunia internasional. Ia memang seorang Gubernur multi talenta dan dapat dijuluki Gubernur Internasional. Selamat Ulang Tahun Sinyo Harry Sarundajang.(*/ADV)