JAKARTA – Sulut kembali membuktikan diri sebagai provinsi yang potensial untuk pembangunan ekonomi Indonesia. Setelah ditetapkan sebagai Provinsi terbaik se-Indonesia, kali ini, sebuah kepercayaan besar diberikan oleh Pemerintah Pusat terkait kerjasama dalam lingkup Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, Philipina, East Asia Growth Area (BIMP-EAGA).
Pada pertemuan tingkat Kepala Negara the 7th Summit BIMP-EAGA di Jakarta, Minggu (08/04), Sulut satu-satunya provinsi yang diajak Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk hadir dalam forum penting dan strategis itu. Pertemuan ini, juga merupakan rangkaian dari KTT ASEAN ke-18 yang berlangsung 4-8 Mei di Jakarta.
Pada pertemuan yang digelar terbatas di ruang Cendrawasih I Jakarta
Convention Center, Gubernur Sarundajang duduk dalam jajaran Menteri Kabinet Indonesia Bersatu dan Kepala Negara BIMP-EAGA. Presiden SBY, secara terbuka mengajak negara-negara anggota BIMP-EAGA agar bersama-sama memecahkan persoalan pangan dunia, dengan menjadikan kawasan BIMP-EAGA sebagai ‘lumbung pangan’ (food basket).
Selain itu, yang cukup penting adalah permintaan Presiden SBY agar BIMP-EAGA memusatkan diri pada pengembangan ekoturisme sebagai wisata unggulan kawasan. Tawaran Presiden ini tentu sejalan dengan geliat Sulut yang sedang mengedepankan ekotorisme.
“Ada tiga hal menjadi fokus bahasan pada pertemuan tingkat Kepala Negara
BIMP EAGA, yakni masalah ketahanan pangan, ekoturisme dan konektivitas,
dimana harus segera dibuat formula berupa “blue print,” agar dapat
diimplementasi sepanjang lima tahun ini. Sulut sudah sedang
mengimplementasikannya,” tukas Sarundajang yang menjadi primadona dalam pertemuan tersebut karena memang fokus bahasan terkait erat dengan program lima tahun provinsi Sulut.
Pada forum tersebut, Gubernur SHS juga mengharapkan segera ditetapkannya sistem “open sky policy,” agar dapat menunjang ekonomi dan pariwisata daerah. Berbagai kebijakan yang terkait lintas kepentingan negara dan daerah regional wajib diakomodasi dalam blue print nanti.
Sebelum acara dimulai, Menko Perekonomian, Hatta Radjasa tampak
berkoordinasi serius dengan Gubernur Sarundajang, terkait poin-poin penting yang akan diusung Indonesia terkait kerjasama BIMP-EAGA ke depan. Pun ketika Presiden SBY usai melakukan foto bersama dengan para Kepala Negara BIMP EAGA, Presiden langsung menyapa akrab SHS dan meminta agar SHS ikut dalam konferensi pers bersama.
Usai penandatanganan Join Statement yang berisi dua belas poin oleh
masing-masing kepala negara, Perdana Menteri Brunai Darussalam Sultan Hassanal Bolkiah, Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono, Perdana Menteri Malaysia Y.A.B. Dato’ Sri Mohd Najib Tun Razak, dan Presiden Philipina Benigno Aquino III. SHS berkesempatan berbicara dengan Presiden Filipina dan Perdana Menteri Malaysia.
“Perdana Menteri Malaysia menanyakan tentang tindak lanjut investasi
Malaysia di Sulawesi Utara. Malaysia melihat Sulut sebagai kawasan potensial
untuk pengembangan kerjasama ekonomi dan perdagangan,” ujar Michael Umbas, staf khusus bidang komunikasi publik yang mendampingi SHS dalam forum tersebut.
Tampak pembicaraan akrab antara SHS dan Perdana Menteri Malaysia. ”Anda ini adalah sahabat saya. Marilah kita tingkatkan mantapkan jalinan kerjasama. Anda sudah berbuat banyak untuk CTI Summit dan ARF-Direx,” ujar PM Malaysia kepada SHS.
Lain PM Malaysia, lain pula Presiden Filipina, Benigno Aquino III, keduanya
langsung terlibat perbincangan akrab. Sulut di mata Presiden Aquino sebagai
saudara yang secara historis memiliki kedekatan. Selain itu, kerjasama
ekonomi bilateral yang sudah tercipta antara Sulut dan beberapa provinsi di
Filipina Selatan tak pelak menjadikan kedua negara kian akrab.
”Makasih Pak Sarundajang. Anda sudah berbuat banyak untuk kerjasama kita selama ini. Mari kita perkuat lagi dalam bingkai BIMP-EAGA. Saya akan sungguh-sungguh dalam hal ini,” ujar Presiden Aquino III.
Pada kesempatan itu, Menteri Perdagangan RI, Mari Elka Pangestu juga
menyinggung tentang persiapan Sulut sebagai tuan rumah pertemuan Menteri Perdagangan se-ASEAN yang akan berlangsung Agustus 2011 mendatang.
”Saya akan segera ke Sulut memantau kesiapan daerah. Namun dengan pengalaman daerah menggelar iven dunia, saya yakin Sulut sudah siap,” tutur Menteri Pangestu.
Atas apresiasi dari pemerintah pusat, Gubernur SHS menyatakan terima kasih yang terdalam.”Biarlah semua upaya dan kerja keras kita akan bermuara pada kesejahteraan rakyat Sulut,” ujar SHS. **