MANADO – Komoditas tepung kelapa produksi industri di Sulawesi Utara(Sulut) banjir pesanan dari negara-negara di kawasan Eropa Timur, yang sebagian besar merupakan negara non tradisional.
“Tawaran membeli tepung kelapa dari beberapa negara Eropa Timur timbul setelah mengikuti pameran produk ekspor daerah(PPED) berlangsung di Yogjakarta akhir bulan lalu,” kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan(Disperindag) Sulut, Sanny Parengkuan, Jumat (4/11).
Sanny mengatakan, salah satu negara Eropa Timur yang sangat besar permintaannya yakni Rusia.
Permintaan Rusia terhadap komoditas unggulan tepung kelapa Sulut, kata Sanny merupakan tindak lanjut dari kunjungan Gubernur Sulut, Sinyo Harry Sarundajang ke negara tersebut beberapa waktu lalu.
“Kunjungan Gubernur Sarundajang ke Rusia ternyata ditanggapi positif pelaku usaha di negara tersebut, buktinya pembeli negara itu mencari tepung kelapa saat berlangsungnya pameran di Trade Expo Indonesia di Jakarta dan PPED di Yogjakarta,” kata Sanny.
Dalam setiap ajang pameran, kata Sanny, tepung kelapa hampir selalu diikutsertakan, guna mendorong permintaan tepung kelapa terus meluas ke berbagai negara di dunia.
“Kualitas tepung kelapa Sulut semakin diakui pasar internasional, guna mendorong permintaannya makin melebar sayapnya maka pemerintah memfasilitasi dengan mengikutsertakan pada berbagai ajang pameran,” kata Sanny.
Di Sulut saat ini terdapat enam pabrik pengelola tepung kelapa, hasil olahan pabrik tersebut hampir seluruhnya diekspor ke sejumlah negara di dunia.
Tepung kelapa merupakan salah satu produk turunan kelapa yang diolah dari buah kelapa, dimana setelah diambil santannya, maka daging kelapa kemudian diproses lebih lanjut menjadi tepung kelapa, bahan baku pangan yang makin disukai saat ini.(jor)