MANADO- Ketahanan stok gula pasir, kata Sanny Parengkuan, Kadisperindag Sulut, saat ini dalam kategori yang bisa disebut berkelebihan, karena masuknya berbagai jenis gula di pasaran.
“Gula yang masuk di pasaran Sulut, baik yang berasal dari produksi pabrik gula domestik maupun ex-impor dari beberapa negara produsen, membuat stok gula pasir di daerah ini dijamin mampu memenuhi kebutuhan masyarakat,” ujar Sanny.
Produk pangan minyak goreng, kata Sanny, tidak perlu dikhawatirkan, karena Sulut merupakan daerah produsen menyusul beroperasinya lima pabrik minyak goreng dengan produksi cukup stabil.
Kebutuhan minyak goreng masyarakat Sulut dalam sehari diperkirakan hanya berkisar 150 ton, sementara produksi pabrik migor mampu mencapai 1200 ton setiap hari.
Kondisi yang terjaga aman, kata Sanny, juga untuk ketersediaan berbagai produk perikanan baik perikanan laut maupun yang berasal dari budidaya air tawar.
“Sulut merupakan salah satu daerah produsen produk perikanan di Indonesia Timur, karena itu masyarakat tidak perlu khawatir bakal terjadi kelangkaan komoditas ikan,” kata Sanny.
Pemerintah daerah bersama dengan pelaku usaha di daerah ini secara berkesinambungan melakukan koordinasi mengecek ketahanan stok, dan pertemuan terakhir mendapat jaminan distributor yakni ketahanan pangan aman untuk satu hingga dua bulan ke depan.(abm)
MANADO- Ketahanan stok gula pasir, kata Sanny Parengkuan, Kadisperindag Sulut, saat ini dalam kategori yang bisa disebut berkelebihan, karena masuknya berbagai jenis gula di pasaran.
“Gula yang masuk di pasaran Sulut, baik yang berasal dari produksi pabrik gula domestik maupun ex-impor dari beberapa negara produsen, membuat stok gula pasir di daerah ini dijamin mampu memenuhi kebutuhan masyarakat,” ujar Sanny.
Produk pangan minyak goreng, kata Sanny, tidak perlu dikhawatirkan, karena Sulut merupakan daerah produsen menyusul beroperasinya lima pabrik minyak goreng dengan produksi cukup stabil.
Kebutuhan minyak goreng masyarakat Sulut dalam sehari diperkirakan hanya berkisar 150 ton, sementara produksi pabrik migor mampu mencapai 1200 ton setiap hari.
Kondisi yang terjaga aman, kata Sanny, juga untuk ketersediaan berbagai produk perikanan baik perikanan laut maupun yang berasal dari budidaya air tawar.
“Sulut merupakan salah satu daerah produsen produk perikanan di Indonesia Timur, karena itu masyarakat tidak perlu khawatir bakal terjadi kelangkaan komoditas ikan,” kata Sanny.
Pemerintah daerah bersama dengan pelaku usaha di daerah ini secara berkesinambungan melakukan koordinasi mengecek ketahanan stok, dan pertemuan terakhir mendapat jaminan distributor yakni ketahanan pangan aman untuk satu hingga dua bulan ke depan.(abm)